Apa Itu Varian Baru COVID-19 FLiRT?

Infeksi varian FLiRT mendominasi di Amerika Serikat

Intinya Sih...

  • Varian FLiRT (KP.2 dan KP.1.1) merupakan turunan dari JN.1.11.1, yang merupakan turunan langsung dari JN.1 dan awalnya terdeteksi pada sampel air limbah. 
  • Varian FLiRT kini dominan di Amerika Serikat.
  • Gejala varian FLiRT serupa dengan gejala yang ditimbulkan JN.1

Sekelompok varian baru COVID-19 telah ditemukan dan memicu kekhawatiran akan potensi gelombang infeksi virus di musim panas. Keluarga varian yang diberi nama "FLiRT" kini menjadi varian dominan di Amerika Serikat (AS). 

Salah satu varian dari keluarga virus ini adalah KP.2. Dalam beberapa minggu terakhir, KP.2 dengan cepat mengambil alih posisi varian JN.1. Saat ini, KP.2 menyumbang satu dari empat infeksi di AS, menurut laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). 

1. Apa itu varian FLiRT?

Apa Itu Varian Baru COVID-19 FLiRT?ilustrasi virus (unsplash.com/FusionMedicalAnimation)

Varian FLiRT (KP.2 dan KP.1.1) merupakan turunan dari JN.1.11.1, yang merupakan turunan langsung dari JN.1 dan awalnya terdeteksi pada sampel air limbah. 

Varian baru ini memiliki dua mutasi tambahan yang membedakannya dari JN.1. Mutasi ini tampaknya memberi mereka keunggulan dibandingkan varian sebelumnya. Julukan "FLiRT" didasarkan pada nama teknis mutasinya.

Sama seperti jenis COVID-19 lainnya yang mendominasi di AS selama setahun terakhir,  (JN.1, HV.1, EG.5 alias Eris, dan XBB.1.16 atau Arcturus) varian FLiRT merupakan bagian dari keluarga Omicron.

2. Apakah varian FLiRT lebih mudah menyebar?

Apa Itu Varian Baru COVID-19 FLiRT?ilustrasi virus (unsplash.com/CDC)

Hingga saat ini, masih belum bisa dipastikan apakah varian FLiRT lebih mudah menyebar dibandingkan dengan varian-varian sebelumnya. 

Para ahli mencatat bahwa proporsi kasus yang disebabkan oleh KP.2 meningkat, sementara proporsi kasus yang disebabkan oleh varian lain menurun. Hal ini menunjukkan bahwa KP.2 memiliki ciri-ciri keunggulan. 

KP.2 terlihat sangat mirip dengan strain induknya, yaitu JN.1. 

Menurut CDC, mayoritas orang sudah memiliki antibodi alami atau yang dipicu oleh vaksin terhadap virus SARS-CoV-2. Akan tetapi, perlindungan kekebalan ini akan memudar seiring waktu. Oleh karena itu, potensi penyebaran infeksi varian FLiRT perlu diwaspadai. 

Baca Juga: Apa Itu TTS? Efek Samping Langka Vaksin COVID-19 AstraZeneca

3. Gejala varian FLiRT

Apa Itu Varian Baru COVID-19 FLiRT?ilustrasi batuk (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Untuk gejala yang ditimbulkan, hal ini juga belum bisa dipastikan apakah gejala KP.2 dan varian FLiRT lainnya berbeda dengan strain sebelumnya. Belum ditemukan gejala yang khas untuk infeksi varian FLiRT. 

Gejala varian FLiRT serupa dengan gejala yang ditimbulkan JN.1, antara lain:

  • Sakit tenggorokan.
  • Batuk.
  • Kelelahan.
  • Hidung tersumbat.
  • Pilek.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot.
  • Demam atau menggigil.
  • Hilangnya indera perasa atau penciuman.
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas.
  • Mual atau muntah.
  • Diare.

Penelitian dan pemantauan terhadap evolusi virus masih terus dilakukan untuk memastikan respons yang tepat terhadap ancaman baru ini. Masyarakat disarankan untuk tetap menjaga kebersihan agar terhindar dari infeksi COVID-19.  

Baca Juga: Sakit akibat COVID-19 selama 613 Hari, Pria Ini Tutup Usia

Referensi:

Infectious Disease Society of America. Diakses pada Mei 2024. COVID-19 Variant Update. 
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Mei 2024. Variant Proportions
Monitoring Variant Proportions.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya