Perbedaan Cetirizine dan Loratadine, Pilih yang Tepat

Keduanya adalah obat antihistamin

Cetirizine dan loratadine adalah antihistamin generasi kedua yang paling sering diresepkan sebagai obat alergi. Keduanya bekerja dengan cara memblokir reseptor histamin, mengurangi gejala alergi seperti bersin, mata gatal, dan hidung meler.

Akan tetapi, ada perbedaan penting antara cetirizine dan loratadine. Menurut sebuah penelitian, cetirizine lebih baik dalam meredakan gejala alergi musiman atau rinitis alergi dibanding loratadine (Journal of Allergy and Clinical Immunology, 1996).

Cetirizine bekerja lebih cepat dan secara keseluruhan lebih efektif dalam mengendalikan gejala. Obat ini menyebabkan lebih banyak rasa kantuk dibanding loratadine (13 persen vs. 2 persen) namun menyebabkan lebih sedikit sakit kepala (11 persen vs. 23 persen).

Di bawah ini akan perbedaan cetirizine dan loratadine. Mengetahuinya akan membantu kamu menentukan pilihan obat terbaik.

1. Perbedaan indikasi

Cetirizine

Dilansir Drugs, cetirizine adalah antihistamin yang efektif mengatasi reaksi alergi seperti demam atau reaksi kulit akibat gigitan serangga. Meskipun rasa kantuk jarang terjadi, tetapi cetirizine lebih mungkin menyebabkan kantuk dibanding loratadine.

Obat ini biasa diresepkan untuk urtikaria/biduran, rinitis alergi, alergi, disfungsi saluran eustachius, dan urtikaria fisik.

Cetirizine juga dapat digunakan untuk tujuan lain yang tidak dicantumkan di atas.

Loratadine

Loratadine adalah antihistamin yang efektif mengatasi reaksi alergi seperti rinitis alergi, yang cenderung tidak menyebabkan kantuk.

Obat ini biasa diresepkan untuk urtikaria, rinitis alergi, reaksi alergi, urtikaria fisik, dan alergi.

Loratadine juga dapat digunakan untuk tujuan lain yang tidak dicantumkan di atas.

2. Kelebihan dan kekurangan

Perbedaan Cetirizine dan Loratadine, Pilih yang Tepatilustrasi obat-obatan (pexels com/MART PRODUCTION)

Cetirizine

Dirangkum dari GoodRx Health, di bawah ini kelebihan dari cetirizine:

  • Pilihan pertama untuk menghilangkan gejala alergi.
  • Diminum sekali sehari.
  • Tersedia dalam beberapa formulasi (misalnya pil, tablet kunyah, tablet yang hancur dalam mulut, dan cairan).
  • Beberapa sediaan cairan oral dapat digunakan pada anak-anak berusia 2 tahun.
  • Risiko kantuk yang lebih rendah dibandingkan dengan kebanyakan antihistamin lainnya.

Kekurangannya antara lain:

  • Lebih bisa menyebabkan kantuk dibandingkan dengan loratadine.
  • Risiko efek samping yang lebih tinggi pada orang dengan masalah hati atau ginjal.
  • Obat dalam bentuk pil tidak dapat digunakan pada anak di bawah 6 tahun.

Loratadine

Berikut ini kelebihan dari loratadine:

  • Pilihan pilihan pertama untuk alergi.
  • Tampaknya menyebabkan lebih sedikit rasa kantuk dibandingkan cetirizine.
  • Pilihan yang baik untuk orang berusia 65 tahun ke atas karena tolerabilitasnya lebih baik dibandingkan antihistamin lama seperti diphenhydramine (Benadryl)
  • Cairan oral dan tablet kunyah tertentu dapat digunakan pada anak berusia 2 tahun.

Sementara itu, kekurangan dari loratadine meliputi:

  • Mungkin tidak bekerja dengan baik pada anak kecil dibandingkan cetirizine.
  • Mungkin memiliki risiko efek samping yang lebih tinggi jika kamu memiliki masalah hati atau ginjal.
  • Tablet, kapsul, dan tablet yang dilarutkan secara oral tidak dapat digunakan pada anak di bawah 6 tahun.

Baca Juga: Awas! 15 Hal Ini Bisa Bikin Rinitis Alergi Memburuk

3. Perbedaan efek samping

Cetirizine

Dipaparkan dalam laman MedicineNet, efek samping yang telah dilaporkan dari penggunaan cetirizine di antaranya:

  • Kantuk (dialami sekitar 14 persen pasien).
  • Mulut kering.
  • Mual.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Kegelisahan.
  • Sakit tenggorokan.

Efek samping lainnya yang lebih jarang meliputi:

  • Reaksi alergi.
  • Kejang.
  • Pingsan.
  • Tekanan darah rendah.

Loratadine

Berikut ini beberapa efek samping umum loratadine:

  • Sakit kepala.
  • Kantuk.
  • Kelelahan.
  • Mulut kering.

Kegugupan dan kesulitan tidur juga telah dilaporkan.

4. Perbedaan dosis

Perbedaan Cetirizine dan Loratadine, Pilih yang Tepatilustrasi obat-obatan (pexels.com/Karolina Grabowska)
  • Dosis cetirizine: Dosis yang dianjurkan untuk orang dewasa dan anak-anak usia 6 tahun ke atas adalah 5 hingga 10 mg setiap hari, tergantung pada tingkat keparahan gejala.
  • Dosis loratadine: Dosis umum loratadine adalah 10 mg setiap hari untuk orang dewasa dan anak-anak usia di atas 6 tahun. Dosis untuk anak usia 2 hingga 6 tahun adalah 5 mg setiap hari.

5. Perbedaan interaksi obat

  • Cetirizine: Theophylline mengurangi penguraian cetirizine sebesar 16 persen dan dapat meningkatkan kadar cetirizine dalam darah. Obat-obatan yang menyebabkan kantuk dapat menambah rasa kantuk akibat cetirizine.
  • Loratadine: Erythromycin, cimetidine, dan ketoconazole meningkatkan konsentrasi loratadine dalam darah dengan menghambat eliminasi loratadine. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan efek samping dari loratadine. Sementara itu, St. John's wort, carbamazepine, dan rifampisin mengurangi kadar loratadine dalam darah.

6. Perbedaan keamanan untuk ibu hamil dan menyusui

Perbedaan Cetirizine dan Loratadine, Pilih yang Tepatilustrasi obat-obatan (pexels.com/Polina Tankilevitch)
  • Cetirizine: Cetirizine belum dievaluasi secara memadai pada perempuan hamil. Obat ini tidak boleh digunakan selama kehamilan kecuali manfaatnya lebih besar daripada risikonya terhadap janin. Bukti yang ada menunjukkan bahwa risiko terhadap perkembangan janin rendah. Cetirizine diekskresikan dalam ASI.
  • Loratadine: Obat ini sebaiknya digunakan selama kehamilan hanya jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya terhadap janin. Loratadine aman untuk ibu menyusui, tetapi dalam batas. Loratadine dapat dikonsumsi dengan dosis terendah selama menyusui (Clinical & Experimental Allergy, 2015).

Tanyakan kepada dokter tentang obat maupun suplemen apa pun sebelum menggunakannya saat hamil dan menyusui.

Cetirizine dan loratadine adalah antihistamin generasi kedua yang efektif yang biasa digunakan untuk mengatasi gejala alergi. Untuk menentukan mana obat yang terbaik buat kamu, berkonsultasilah dengan dokter.

Penulis: Muti'ah Nur Rahmah

Baca Juga: Bingung Obat Alergi? Ini Perbedaan Antihistamin dan Kortikosteroid

Topik:

  • Rihanna Bunga
  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya