Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi lantai licin bisa menjadi salah satu penyebab jatuh di kamar mandi (unsplash.com/Tristan Ng)

Kamar mandi memang tempat untuk membersihkan diri, tapi tahukah kamu bahwa ruang ini adalah salah satu lokasi paling berbahaya di rumah? Banyak orang mengabaikan betapa tingginya potensi kecelakaan yang bisa terjadi di kamar mandi. Padahal, risiko jatuh di kamar mandi ini tidak hanya menyebabkan luka ringan, tetapi juga dapat berujung pada cedera berat, bahkan kematian.

Dengan mengenali berbagai aspek penting seperti penyebab, dampak, cara pencegahan, penanganan saat kejadian, serta faktor-faktor risiko pribadi, kamu bisa mengurangi kemungkinan kecelakaan fatal. Melalui tulisan ini, kamu bisa memahami secara mendalam tentang bahaya jatuh di kamar mandi dan memberikan solusi nyata untuk mencegahnya.


1. Penyebab umum jatuh di kamar mandi

ilustrasi jantung (pexels.com/Engin Akyurt)

Kamu mungkin tidak menyadarinya, tapi sebagian besar jatuh di rumah justru terjadi di kamar mandi. Ruang yang sempit, licin, dan basah ini memang menjadi kombinasi yang sangat berisiko bagi siapa pun. Terlebih lagi, saat kamu sedang terburu-buru atau kurang fokus, kemungkinan terpeleset akan semakin besar. Menurut CDC, lebih dari 80 persen cedera di kamar mandi melibatkan jatuh, dan umumnya terjadi saat masuk atau keluar dari bathtub atau shower. Inilah penyebab umum yang kerap terjadi:

1. Lantai licin dan basah

Lantai kamar mandi yang basah merupakan penyebab utama jatuh. Ketika kamu menginjak air sabun atau genangan air tanpa alas kaki yang tepat, gesekan antara kaki dan lantai berkurang drastis. Ini membuat tubuh kehilangan keseimbangan, apalagi jika permukaan lantainya keramik atau granit yang licin.

2. Desain kamar mandi yang tidak aman

Banyak kamar mandi tidak dilengkapi fitur keselamatan seperti grab bars atau permukaan anti-slip. Selain itu, perbedaan ketinggian antara area shower dan lantai utama bisa menjadi perangkap. Desain tanpa pertimbangan ergonomis juga membuat pengguna lebih rentan jatuh.

3. Aktivitas tergesa-gesa atau kurang fokus

Saat kamu mandi dengan terburu-buru, saat mengantuk, atau sambil membawa ponsel, kamu tidak sepenuhnya waspada terhadap sekelilingmu. Situasi ini menurunkan kesadaran tubuh untuk menyeimbangkan diri. Keadaan seperti itu meningkatkan kemungkinan jatuh meskipun lantainya tidak terlalu licin.

4. Sakit jantung sebagai penyebab jatuh

Beberapa kondisi jantung tertentu dapat menyebabkan penderitanya jatuh secara mendadak, terutama di kamar mandi. Kondisi sinkop, atau pingsan mendadak, bisa terjadi akibat gangguan aliran darah ke otak, yang disebabkan oleh gangguan irama jantung (aritmia) atau tekanan darah rendah. Saat sedang mandi dengan air panas atau berdiri tiba-tiba dari jongkok, tubuh bisa kehilangan kesadaran dan menyebabkan jatuh

Kondisi aritmia, kondisi denyut jantung tidak normal, juga bisa membuat kamu merasa pusing, lemas, atau bahkan kehilangan kesadaran. Sangat fatal adalah serangan jantung mendadak. Rasa nyeri dada atau sesak napas bisa terjadi saat seseorang sedang berada di kamar mandi, dan jika tidak ditangani segera, bisa menyebabkan kolaps dan jatuh. Journal of the American College of Cardiology mencatat bahwa sekitar 14 persen pasien degan sinkop yang jatuh di kamar mandi memiliki penyebab jantung yang serius.


2. Dampak yang bisa ditimbulkan dari jatuh di kamar mandi

ilustrasi terkilir (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

Banyak orang menyepelekan hal ini, padahal dampaknya bisa sangat serius, lho. Tidak hanya luka luar, tetapi juga cedera dalam yang sulit dideteksi langsung. Bahkan, dalam kasus ekstrem, jatuh di kamar mandi bisa menyebabkan kehilangan kesadaran atau kematian mendadak. Dampaknya sangat bergantung pada posisi jatuh, usia korban, serta seberapa cepat penanganan diberikan.

Cedera bisa berupa memar, lecet, atau terkilir, yang walaupun ringan tetap menyakitkan dan mengganggu aktivitas. Pada kasus berat, jatuh bisa menyebabkan patah tulang, terutama pada bagian panggul atau pergelangan tangan. Cedera berat semacam ini memerlukan waktu pemulihan yang serta dan biaya medis yang tinggi.

Jika kepala kamu terbentur lantai atau benda keras, bisa terjadi gegar otak, lho. Dalam beberapa kasus, kerusakan otak terjadi secara perlahan dan baru terasa setelah beberapa jam atau hari, berdasarkan artikel Johns Hopkins Medicine. 

3. Cara efektif untuk mencegah jatuh di kamar mandi

ilustrasi keset antislip di kamar mandi (pexels.com/Lisa Anna)

Kabar baiknya, kamu bisa mencegah sebagian besar insiden jatuh di kamar mandi dengan penyesuaian kecil namun strategis. Pencegahan jauh lebih efektif dan hemat dibanding harus menangani cedera yang sudah terjadi. Langkah ini penting untuk semua usia, bukan hanya untuk lansia. Mulailah dengan memperhatikan desain dan peralatan yang digunakan di kamar mandi.

Gunakan alas karet bertekstur atau mat anti-slip di area shower, bathtub, dan dekat wastafel. Material ini membantu menciptakan gesekan tambahan antara kaki dan lantai. Kamu juga bisa melapisi keramik dengan pelapis khusus agar lebih aman, sesuai artikel ilmiah dari National Institute on Aging.

Tambahkan pegangan tangan yang terpasang di dinding dapat kamu jadikan tumpuan saat berdiri atau berbalik. Kursi mandi sangat membantu jika kamu sedang sakit atau memiliki mobilitas terbatas. Ini adalah investasi keselamatan jangka panjang.

Perhatikan juga dengan pencahayaan di kamar mandi, ya. Cahaya yang redup membuat kamu sulit melihat genangan air atau benda berserakan. Pastikan pencahayaan kamar mandimu cukup terang, termasuk saat malam hari. Hindari juga menaruh barang di lantai yang bisa menjadi penghalang.

4. Langkah penanganan jika kamu terjatuh

ilustrasi petugas medis (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Meski sudah berhati-hati, terkadang kecelakaan tetap bisa terjadi. Dalam situasi tersebut, mengetahui langkah penanganan yang benar sangat penting agar tidak memperburuk kondisi. Penanganan yang salah bisa menambah cedera atau membuat pemulihan lebih lama. 

Jika kamu atau anggota keluargamu jatuh di kamar mandi, jangan panik dan hindari gerakan tiba-tiba. Rasakan bagian tubuh yang terasa sakit, dan cek apakah kamu bisa menggerakkan tangan dan kaki. Jika tidak bisa, tetap diam dan minta bantuan. Kalau merasa mampu, cobalah bangkit perlahan dengan bantuan dinding atau pegangan. Bila kamu tidak yakin, segera hubungi anggota keluarga atau panggil layanan darurat. 

Namun, kalau nyeri yang kamu alami tidak hilang, masih pusing, atau luka terbuka tak kunjung membaik, segeralah ke dokter. Jangan menunda karena beberapa cedera bisa memburuk dalam waktu singkat. Cedera kepala harus selalu diperiksa meskipun terlihat ringan.

Seperti yang kamu lihat, risiko jatuh di kamar mandi bukan hal yang bisa diabaikan begitu saja. Penyebabnya beragam, dampaknya bisa serius, dan pencegahannya membutuhkan perhatian khusus pada desain, peralatan, serta perilaku pengguna. Bahkan hal kecil seperti keset licin atau cahaya yang redup bisa menjadi pemicu kecelakaan besar. Jangan tunggu sampai kejadian terjadi baru bertindak, ya!

Referensi

“Nonfatal Bathroom Injuries Among Persons Aged ≥15 Years — United States, 2008”. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses Juni 2025.
“Traumatic Brain Injury”. Johns Hopkins Medicine. Diakses Juni 2025.
“Hip Fracture”. Mayo Clinic. Diakses Juni 2025.
“Preventing Falls at Home: Room by Room”. National Institute on Aging (NIA). Diakses Juni 2025.
“How to Prevent Falls in the Bathroom”. UCLA Health. Diakses Juni 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team