ilustrasi migrain atau sakit kepala sebelah (freepik.com/master1305)
Neurolog dari The Ohio State University, AS, Kiran Rajneesh, MBBS., memuji penelitian tersebut yang membuka kesempatan intervensi diet untuk mengobati sakit kepala. Meningkatkan jumlah omega-3 dan mengurangi omega-6 pada makanan dapat menyeimbangkan kadar biokimia ke arah normal.
"Itu penting, karena migrain bisa didefinisikan sebagai ketidakseimbangan elektrokimia di otak," imbuh Kiran.
Menurut Kiran, asam lemak omega-3 dapat memengaruhi interaksi antar sel dan mengubah sinyal dan kelistrikan dalam otak. Oleh karena itu, konsumsi asam lemak omega-3 dikaitkan dengan penurunan frekuensi dan tingkat keparahan migrain.
ilustrasi ikan salmon (unsplash.com/jeff ahmadi)
Profesor neurologi di Center for Integrative Medicine at Wake Forest School of Medicine in Winston Salem, AS, Vanessa Baute Penry, MD., juga mengatakan bahwa studi tersebut membuka peluang bahwa intervensi diet dapat memengaruhi nyeri kronis pada tubuh.
"Saat pasien mengubah diet, mereka mengalami peningkatan kesehatan yang drastis, hingga tidak memerlukan obat untuk meredakan nyeri, dari sakit kepala hingga nyeri neurologis," ujar Vanessa.
Vanessa memberi contoh bahwa makan sepotong salmon yang dimasak dengan minyak zaitun dapat mengurangi molekul di jalur nyeri, dibandingkan dengan makan donat. Meski makan donat tidaklah dilarang, alangkah lebih baik memilih makanan sehat yang dapat meredakan nyeri, terutama bagi para pasien nyeri kronis, seperti migrain.