Dilansir publikasi StatPearls, penelitian menunjukkan bahwa sekitar 17 persen orang dengan sakit kepala hypnic mengalami remisi dari waktu ke waktu, tetapi sebagian besar mengalami kondisi tersebut dalam jangka panjang. Pada 40 persen individu, pengobatan efektif dalam mengobati sakit kepala jenis ini.
Studi tahun 2016 juga melaporkan bahwa pengobatan dapat membuat perbedaan. Peneliti memeriksa rekam medis 40 orang yang mengalami sakit kepala hypnic antara 2008–2014. Mereka menemukan litium adalah pengobatan yang paling efektif, diikuti dengan kafein pada waktu tidur.
Dari orang-orang yang menggunakan litium, 70 persen memiliki respons komplet dan 20 persen memiliki respons sedang. Di antara mereka yang mengonsumsi kafein sebelum tidur, 28 persen memiliki respons komplet dan 43 persen memiliki respons sedang. Individu juga merasakan manfaat dari mengonsumsi kafein saat bangun dengan sakit kepala.
Sakit kepala hypnic bisa bikin frustrasi, melemahkan, dan mengganggu tidur yang kemudian membuat kamu terbangun dengan nyeri kepala. Namun, ada beberapa pilihan pengobatan dan umumnya efektif.
Kalau kamu menduga mengalami sakit kepala hypnic, atau segala jenis gangguan sakit kepala, cobalah untuk proaktif dengan konsultasi dengan dokter agar mendapatkan perawatan yang kamu butuhkan.