Sebelum vaksin ditemukan, hampir tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan campak. Upaya utama hanyalah mengenali kasus sedini mungkin dan menerapkan pembatasan sosial agar penularan tidak meluas.
Kini, vaksin yang mengandung komponen campak menjadi salah satu intervensi kesehatan masyarakat paling efektif. Namun kenyataannya, pada tahun 2022 sekitar 136.000 orang masih meninggal akibat campak—naik 43 persen dibanding tahun sebelumnya.
Campak bukan cuma bisa berakibat fatal, tetapi juga dapat menjadi penyebab utama kebutaan pada anak di negara-negara miskin. Selain itu, campak dapat menimbulkan gangguan pendengaran, kecacatan neurologis, dan membuat penderitanya lebih rentan terhadap berbagai infeksi lainnya.
Fakta di atas membuat para ilmuwan mencari perlindungan yang lebih kuat. Dari observasi tentang kekebalan pascainfeksi, upaya melemahkan virus di laboratorium, hingga lahirnya vaksin campak berlisensi pada awal 1960-an dan kemudian formulasi kombinasi MMR, ini adalah perjalanan penting dalam kesehatan masyarakat. Bagaimana prosesnya, siapa tokoh kuncinya, apa saja terobosannya, dan bagaimana cakupan imunisasi mengubah peta penyakit, semua dibahas dalam sejarah vaksin campak di bawah ini.