Selain itu, para peneliti menemukan bahwa luruhan CTC saat istirahat membelah diri lebih cepat dibanding saat sedang bangun. CTC kala manusia istirahat memperlihatkan gen mitosis yang lebih banyak dibanding CTC lain, sehingga CTC bisa bermetastasis.
Para peneliti menduga bahwa senyawa melatonin, testosteron, dan insulin adalah faktor di balik penyebaran dan pembelahan masif CTC pada malam hari. Namun, tentu saja, penelitian yang lebih mendalam diperlukan untuk mengonfirmasi hasil studi.
"Menurut pandangan kami, temuan ini menunjukkan pentingnya tenaga kesehatan profesional untuk merekam waktu saat mereka melakukan biopsi," ujar kepala peneliti dari ETH Zurich, Nicola Aceto, dilansir Medical News Today.
Untuk itu, para peneliti mengaku bahwa mereka telah merencanakan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah kanker jenis lain juga memiliki perilaku metastasis yang serupa. Selain itu, apakah waktu pemberian terapi juga bisa memengaruhi efektivitas? Ini juga perlu dicari tahu.