Permen karet hampir selalu dikaitkan dengan kesehatan mulut. Orang sering mengunyahnya untuk menyegarkan napas, mencegah gigi berlubang, dan menambah produksi air liur. Ternyata, menurut studi terbaru, manfaatnya tidak berhenti di sana.
Faktanya, praktik mengunyah bahan seperti permen karet sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Catatan sejarah menyebutkan orang Mesir kuno hingga bangsa Maya sudah mengunyah resin alami. Versi modern permen karet muncul pada abad ke-19, ketika getah pohon sapodilla menjadi bahan utama. Kini, permen karet dibuat dari bahan yang tidak bisa dicerna, diberi perasa dan pemanis agar lebih nikmat.
Studi terbaru menunjukkan permen karet juga punya potensi manfaat lain, yaitu membantu orang berhenti merokok lewat nicotine gum, mempercepat pemulihan pasien pascaoperasi, hingga menurunkan kecemasan. Karena murah, mudah didapat, dan umumnya aman, permen karet berpotensi menjadi alat kesehatan publik.