Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Selain Menjaga Kebersihan Gigi, 6 Hal Ini Juga Mencegah Gigi Berlubang

ilustrasi kontrol rutin ke dokter gigi (unsplash.com/lafayett zapata montero)
ilustrasi kontrol rutin ke dokter gigi (unsplash.com/lafayett zapata montero)

Kalau kamu berpikir bahwa penyebab gigi berlubang hanya karena buruknya kebersihan gigi dan mulut, kamu salah!

Tidak rutin kontrol ke dokter gigi pun juga bisa jadi penyebabnya, karena ini penting dalam deteksi dan penanganan dini bila ada masalah pada gigi dan mulut. Kurangnya pengetahuan akan kesehatan gigi dan mulut yang baik juga bisa berkontribusi.

Penyebab gigi berlubang atau karies bisa karena hal-hal sederhana yang kita lakukan sehari-hari. Kamu pun juga perlu tahu hal-hal apa saja yang bisa mencegah gigi berlubang, menjaga kebersihan gigi dan mulut. Simak ulasan di bawah ini sampai habis, ya!

1. Mengunyah permen karet bebas gula setelah makan

mengunyah permen karet  (pexels.com/Monstera)
mengunyah permen karet (pexels.com/Monstera)

Laporan berjudul "The Effect of Saliva on Dental Caries" dalam Journal of the American Dental Association tahun 2008 disebutkan bahwa mengunyah permen karet bebas gula setelah makan dapat mengurangi kejadian karies gigi. Ini karena mengunyah permen karet dapat memperlancar produksi air liur.

Air liur atau saliva itu sendiri memiliki kandungan enzim yang membantu melarutkan asam penyebab plak gigi, serta dapat membantu membersihkan mulut dari partikel sisa makanan.

2. Jangan sampai kekurangan fluor jika tak ingin gigi berlubang

ilustrasi sakit gigi (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi sakit gigi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kalau kamu melihat iklan pasta gigi, hampir semua menyebut fluoride atau fluorida sebagai salah satu kandungannya. Mungkin kamu belum tahu apa itu fluor. Fluor adalah mineral alami yang berfungsi melindungi enamel atau lapisan gigi terluar dari asam penyebab gigi berlubang. 

Melihat fungsinya ini, banyak produsen pasta gigi menambahkan kandungan fluor dalam produknya. Merujuk pada sebuah laporan berjudul "Hubungan Kejadian Karies Gigi dengan Konsumsi Air Minum pada Masyarakat di Indonesia" yang diterbitkan dalam Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan tahun 2018, disebutkan kalau karies dapat terjadi karena rendahnya kebersihan gigi dan mulut sekaligus karena kurangnya paparan fluor.

Perlu diketahui juga bahwa kekurangan fluor pada gigi selain menyebabkan karies, juga dapat menimbulkan masalah gigi lainnya. Ini termasuk gigi mudah rapuh dan perubahan warna gigi pada anak.

3. Konsentrasi fluor dalam air minum jangan terlalu tinggi ataupun terlalu rendah

ilustrasi minum air (pexels.com/Mauricio Mascaro)
ilustrasi minum air (pexels.com/Mauricio Mascaro)

Fluor merupakan mineral yang dapat ditemukan dalam air putih. Namun, seperti yang dikutip dari laporan berjudul "Pengaruh Penyediaan Air Minum Terhadap Kejadian Karies Gigi Usia 12-26 Tahun di Provinsi Kep. Bangka Belitung dan Nusa Tenggara Barat" dalam Jurnal Ekologi Kesehatan vol. 8 tahun 2009, konsentrasi fluor dalam air tanah lebih tinggi daripada air permukaan, bahkan di beberapa tempat sangat tinggi. 

Konsentrasi fluor yang tinggi membahayakan kesehatan tubuh dan gigi. Namun, konsentrasi fluor yang rendah juga akan menyebabkan karies gigi. Konsentrasi fluor >1,5 mg/l air dalam air minum akan menyebabkan noda kecokelatan pada gigi, yang mana ini akan sulit untuk dihilangkan.

4. Jangan merokok dan perbanyak makan sayur serta buah

ilustrasi makan buah (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi makan buah (pexels.com/SHVETS production)

Masih bersumber dari laporan dalam Jurnal Ekologi Kesehatan vol. 8 tahun 2009, dikatakan juga kalau pola makan juga mempengaruhi risiko kejadian karies gigi atau gigi berlubang.

Hal ini dibuktikan melalui sejumlah penelitian terhadap penduduk di NTB dan Kep. Bangka Belitung, bahwa penduduk yang memiliki kebiasaan merokok dan kurang makan sayur serta buah memiliki risiko karies gigi yang lebih besar, dibanding penduduk yang sama sekali tidak merokok dan banyak makan buah dan sayur.

5. Perhatikan sumber air minum apa saja yang menyebabkan gigi berlubang

ilustrasi menimba air sumur (pexels.com/Mehmet Turgut Kir)
ilustrasi menimba air sumur (pexels.com/Mehmet Turgut Kir)

Sumber air minum memiliki syarat fisik tertentu supaya dapat dikatakan sebagai air minum yang menyehatkan. Masih menurut laporan dari Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan tahun 2018, dikatakan bahwa setidaknya ada tiga standar air bersih berdasarkan syarat fisiknya, yaitu ditinjau dari sisi kandungan kimia, bakteriologis dan radioaktif.  

Flour adalah salah satu zat kimia yang harus memenuhi standar air minum yang sehat.  Jika diurutkan dari yang tertinggi konsentrasi fluor dalam sumber air minum, maka air tanah berada di urutan pertama, disusul air permukaan dan air hujan. 

Umumnya kandungan fluor air tanah dan air permukaan sangat tinggi yang dapat mengakibatkan penyakit perut, tulang keropos, dan email gigi berwarna cokelat. Sementara itu, air hujan memiliki kandungan fluor yang rendah yang juga dapat menyebabkan kerusakan gigi seperti gigi rapuh, mudah terserang karies, perubahan warna pada gigi anak, serta penipisan tulang.

6. Air minum isi ulang bisa menjadi alternatif pencegah gigi berlubang

ilustrasi memegang gelas air (pexels.com/Lisa)
ilustrasi memegang gelas air (pexels.com/Lisa)

Air minum isi ulang bisa dikatakan sebagai salah satu alternatif pencegah gigi berlubang. Pengolahan air minum isi ulang yang melalui tahapan prosedur operasi standar yang benar biasanya akan memberlakukan uji klinis, salah satunya untuk mengetahui kandungan zat kimia dalam air, terutama fluor. Syarat air minum yang sehat salah satunya memiliki kandungan fluor tidak lebih dari 2,5 mg/l. 

Tingginya kadar fluor dalam air dapat membahayakan kesehatan gigi jika tidak ada defluoridasi (teknik pengurangan kadar fluor). Sebaliknya, rendahnya kandungan fluor dalam air juga berbahaya jika tidak melalui tahap fluoridasi (teknik penambahan kadar fluor).

Selain dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik, itulah hal-hal yang dapat membantu mencegah gigi berlubang.

Ada baiknya, kontrol ke dokter gigi ditujukan untuk mencegah gigi bermasalah. Selain dapat mencegah kerusakan gigi, kamu juga akan mendapatkan pengetahuan baru seputar pencegahan masalah gigi yang barangkali tidak jauh dari keseharian kita. Jadi, sudah siap kontrol ke dokter gigi tiap enam bulan sekali?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Bayu Aditya Suryanto
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us