Selalu Menghindar, Waspadai Gejala Avoidant Personality Disorder

Saat bertemu orang baru atau lingkungan yang baru, wajar kalau kita merasa malu dan cenderung menghindar. Namun, bagaimana bila penghindaran ini berlebihan hingga memengaruhi aktivitas sosial kita? Perilaku ini adalah salah satu gejala dari avoidant personality disorder.
Orang dengan gangguan kepribadian tersebut menghindari situasi sosial karena takut ditolak atau dihakimi oleh orang lain. Bisa membuat penderitanya sulit mempertahankan hubungan, mari pahami avoidant personality disorder lewat ulasan berikut ini, yang lebih dari sekadar perasaan malu.
1. Apa itu avoidant personality disorder?
Dilansir Cleveland Clinic, avoidant personality disorder adalah salah satu dari sekelompok kondisi gangguan kepribadian. Gangguan ini umumnya merupakan pola perilaku yang bertahan lama di luar norma budaya, yang menyebabkan penderitaan pada penderitanya maupun orang-orang di sekitarnya.
Gangguan kepribadian ini ditandai dengan perasaan gugup dan takut; mereka memiliki perasaan ketidakmampuan yang kronis dan sangat sensitif untuk dinilai secara negatif oleh orang lain. Meskipun sebetulnya penderitanya ingin berinteraksi dengan orang lain, tetapi mereka cenderung menghindari interaksi sosial karena takut ditolak atau dihakimi oleh orang lain.
Penelitian tentang avoidant personality disorder masih sangat terbatas. Salah satunya, laporan dalam jurnal Psychology Research and Behavior Management tahun 2018 memperkirakan 1,5-2 persen orang di Amerika Serikat mengalami gangguan tersebut. Namun, penelitian lain memperkirakan angka kejadiannya serendah 0,8 persen atau setinggi 0,9 persen. Beberapa penelitian pun menemukan bahwa kondisi ini lebih banyak dialami perempuan.