ilustrasi bakteri penyebab selulitis orbita (freepik.com/mego-studio)
Spesies Streptococcus dan Staphylococcus aureus merupakan jenis bakteri yang paling umum yang menyebabkan selulitis orbita. Namun, strain bakteri lain dan jamur juga dapat menyebabkan kondisi ini.
Selulitis orbita pada anak yang berusia 9 tahun ke bawah biasanya disebabkan oleh satu jenis bakteri. Pada anak yang usianya lebih tua dan orang dewasa, infeksi bisa disebabkan oleh beberapa jenis bakteri secara bersamaan, membuatnya lebih sulit untuk diobati.
Dilansir Healthline, hingga 98 persen dari seluruh kasus selulitis orbita dimulai sebagai infeksi sinus bakteri yang tidak diobati yang menyebar ke belakang septum orbita. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebar dari infeksi gigi atau infeksi bakteri yang terjadi di bagian tubuh mana pun yang masuk ke aliran darah. Selain itu, luka, gigitan serangga dan gigitan hewan yang terjadi di dalam atau dekat mata juga dapat menjadi penyebabnya.
Selulitis orbita bisa menyerang siapa pun, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak usia di bawah 7 tahun. Meski begitu, lebih umum bagi anak-anak untuk mengembangkan selulitis periorbital.
Selulitis periorbital mengacu pada infeksi yang terjadi di depan septum orbita. Kondisi ini bisa menyebar ke kulit di sekitar mata dan kelopak mata. Meski tidak seserius selulitis orbita, tetapi selulitis periorbital tetap membutuhkan penanganan segera. Kalau tidak ditangani dengan cepat, selulitis periorbital berpotensi menyebabkan selulitis orbita.
Selulitis orbita juga bisa dialami oleh orang dewasa meski kasusnya jarang.