Sensory overload atau kelebihan sensorik terjadi ketika pancaindra mendapat banyak rangsangan dari lingkungan sekitar, sementara otak kesulitan memilah dan menyesuaikan.
Sebagai contoh, seseorang secara bersamaan terpapar lampu sorot yang menyilaukan, mendengar suara riuh, dan mencium aroma parfum dari orang sekitar. Hal ini dapat memicu gejala sensory overload.
Pada dasarnya, siapa saja bisa mengalami sensory overload. Namun, perlu diingat jika penyebabnya bisa berbeda-beda pada masing-masing orang. Sering kali sensory overload dikaitkan dengan kondisi medis tertentu, seperti autisme, gangguan stres pascatrauma (PTSD), dan gangguan pemrosesan sensorik.