ilustrasi kanker mata langka retinoblastoma (commons.wikimedia.org/Isabelle Aerts)
Retinoblastoma adalah jenis kanker yang dimulai di retina, yaitu di bagian belakang mata. Kanker ini paling sering ditemukan pada anak kecil.
Terkadang, anak-anak dengan retinoblastoma tidak mengalami gejala dan tanda apa pun Atau, penyebab suatu gejala atau tanda mungkin merupakan suatu kondisi medis yang bukan kanker.
Di seluruh dunia, kejadian retinoblastoma diperkirakan sekitar 11 kasus per juta anak di bawah usia 5 tahun, atau 1 kasus retinoblastoma per 18.000–30.000 kelahiran hidup, dengan beberapa negara mengklaim lebih dari 1 kasus retinoblastoma per 18.000 kelahiran hidup (Cureus, 2021).
Angka kejadian retinoblastoma di Indonesia berdasarkan hasil Cancer
Country Profile 2020 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 245 dari total keseluruhan kasus kanker pada anak, yaitu 7.574 (3,23 persen).
Menurut American Society of Clinical Oncology, terkadang dokter menemukan retinoblastoma selama pemeriksaan rutin bayi. Namun, paling sering, orang tua memperhatikan gejala atau tanda seperti:
- Pupil yang tampak putih, bukan hitam pada umumnya. Kamu mungkin bisa melihatnya hanya dengan melihat mata, atau dalam cahaya redup, atau lewat foto yang menggunakan lampu kilat.
- Mata juling, yaitu mata yang memandang ke arah telinga atau ke arah hidung.
- Penglihatan yang buruk.
- Mata merah dan tampak menyakitkan.
- Pupil yang membesar.
- Iris berwarna berbeda.
Apabila melihat gejala-gejala di atas, bawa anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Buatlah janji temu dengan dokter jika melihat adanya perubahan pada mata anak yang mengkhawatirkan. Retinoblastoma adalah kanker langka, jadi dokter anak mungkin akan menyelidiki kondisi mata yang lebih umum terlebih dahulu.