ilustrasi Chediak-Higashi syndrome (CHS) atau sindrom Chediak-Higashi (openaccessgovernment.org)
CHS adalah kelainan genetik resesif autosomal yang langka. Kondisi ini muncul dari kelainan pada DNA yang mengakibatkan kelainan pada fungsi lisosom atau elemen di dalam sel yang sangat penting untuk banyak aspek penting.
Adanya penyakit ini merusak sel-sel sistem kekebalan tubuh, membuat pengidapnya kurang mampu melawan penyerang seperti virus dan bakteri. Akibatnya, kebanyakan orang dengan CHS mengalami infeksi berulang dan terus-menerus, yang dimulai pada masa bayi atau anak usia dini. Infeksi ini sangat serius dan bisa mengancam nyawa.
Disfungsi lisosom juga mengakibatkan berbagai masalah lain, termasuk kelainan neurologis, albinisme, dan cacat koagulasi. Dilansir Healthline, CHS terdiri dari dua jenis, yaitu klasik dan onset lambat.
Bentuk klasik muncul ketika lahir atau terjadi segera sesudah lahir. Sebagian besar anak dengan bentuk CHS klasik meninggal dalam 10 tahun pertama kehidupan mereka, sebagai akibat dari infeksi kronis atau kegagalan organ. Namun, beberapa anak bisa hidup lebih dari 10 tahun.
Bentuk onset lambat terjadi kemudian pada masa kanak-kanak atau dewasa. Jenis ini jauh lebih ringan dibanding bentuk klasik. Orang dengan CHS onset lambat bisa hidup hingga dewasa awal. Namun, biasanya dengan rentang hidup yang lebih pendek karena komplikasi.
Individu dengan CHS onset lambat mengalami perubahan pigmentasi minimal dan cenderung tidak mengalami infeksi berulang yang parah. Akan tetapi, orang dewasa dengan bentuk gangguan yang muncul terlambat mempunyai risiko yang signifikan untuk mengembangkan masalah neurologis, seperti kesulitan keseimbangan dan gerakan, tremor, kelemahan pada lengan dan kaki, serta perkembangan mental yang lambat.