Sindrom Diogenes digambarkan sebagai bentuk penyimpangan perilaku yang sering menjangkit lansia. Pengidap sindrom ini menunjukkan tanda-tanda pengabaian seperti kurang merawat diri, acuh terhadap kebersihan lingkungan, serta memilih terisolasi secara sosial.
Sindrom Diogenes biasanya terjadi disertai kondisi lain, misalnya demensia. Dikarenakan masih sedikit penelitian yang berfokus pada kondisi ini, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition (DSM-V) tidak mencantumkan sindrom Diogenes sebagai kondisi kejiwaan yang berdiri sendiri.