ilustrasi ukuran fisik bayi kecil (pexels.com/Pixabay)
Tanda dan gejala sindrom Edward (trisomi 18) umumnya seperti pertumbuhan yang kurang baik sebelum dan sesudah lahir, cacat lahir ganda dan keterlambatan perkembangan yang parah atau masalah belajar. Seperti yang dijelaskan pada laman Cleveland Clinic, tanda dan gejala yang muncul selama kehamilan dan setelah anak lahir dibagi ke dalam 3 kategori yaitu:
1. Gejala sindrom Edward selama kehamilan.
Penyedia layanan kesehatan akan mencari tanda-tanda sindrom Edward (trisomi 18) selama USG prenatal, termasuk:
- Kurangnya aktivitas pada janin.
- Terdapat arteri umbilical tunggal ditali pusar.
- Ukuran plasenta kecil.
- Cacat lahir.
- Janin dikelilingi oleh cairan ketuban yang terlalu banyak (polihidramnion).
2. Karakteristik sindrom Edward setelah lahir.
Setelah anak lahir, kemungkinan besar anak yang dilahirkan memiliki karakteristik fisik seperti:
- Penurunan tonus otot (hipotonia).
- Telinga rendah.
- Organ internal membentuk atau berfungsi secara berbeda (jantung dan paru-paru).
- Masalah dengan perkembangan kognitif (cacat intelektual), yang biasanya parah.
- Jari dan/atau kaki pincang yang tumpang tindih.
- Ukuran fisik kecil (kepala, mulut dan rahang).
- Tangisan terdengar lemah dan respon yang minim terhadap suara.
3. Gejala parah sindrom Edward.
Karena anak-anak yang didiagnosis dengan sindrom Edward (trisomi 18) memiliki tubuh yang kurang berkembang, efek samping dari kondisi tersebut memiliki konsekuensi yang serius dan seringkali mengancam jiwa, termasuk:
- Penyakit jantung bawaan dan penyakit ginjal (hadir saat lahir).
- Kelainan pernapasan (gagal napas).
- Masalah saluran pencernaan dan dinding perut dan cacat lahir.
- Hernia.
- Skoliosis.
Masalah yang berkaitan dengan jantung mempengaruhi hampir 90 persen anak-anak yang didiagnosis dengan sindrom Edward (trisomi 18) dan merupakan penyebab utama kematian dini diantara bayi yang memiliki kondisi tersebut, di samping gagal napas.