Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pertumbuhan anak (pexels.com/kovyrina)
ilustrasi pertumbuhan anak (pexels.com/kovyrina)

Di dunia ini ada banyak sekali jenis penyakit dan beberapa di antaranya tergolong langka. Langka di sini adalah penyakit dengan angka insiden dalam populasi kurang dari 1 dalam 2.000 (5 dalam 10.000).

Penyakit langka sering kali merupakan penyakit genetik serius yang disebabkan oleh mutasi genetik dan penyimpangan kromosom, seperti kanker langka, penyakit autoimun dan cacat lahir bawaan, beberapa penyakit menular, dan penyakit lain yang berhubungan dengan faktor lingkungan dan penyakit dengan etiologi yang tidak diketahui.

Penyakit langka ini sering kali bersifat berat dan kronis, bisa membahayakan pasien dan menyebabkan gangguan fisik yang signifikan atau cacat intelektual. Penyakit langka sebagian besar tidak dapat diobati secara efektif, tetapi dalam banyak kasus efeknya bisa dikurangi.

Nah, dalam artikel ini akan fokus terhadap beberapa sindrom langka yang dapat mengganggu perkembangan seseorang. Apa saja? Berikut ini ulasannya.

1. Sindrom Wiedemann-Rautenstrauch

ilustrasi anak dengan sindrom Wiedemann-Rautenstrauch (medlineplus.gov)

Sindrom Wiedemann-Rautenstrauch adalah jenis progeria (penyakit bawaan langka yang menyebabkan anak mengalami penuaan dini sejak 2 tahun pertama kehidupannya), yang merupakan sekelompok kondisi genetik yang ditandai dengan penampilan penuaan yang dramatis dan cepat lebih awal dari yang diperkirakan, mengutip MedlinePlus.

Tanda dan gejalanya dimulai sebelum kelahiran. Individu yang terkena tidak tumbuh dan berat badannya tidak naik pada tingkat yang diharapkan sebelum dan sesudah lahir.

Orang dengan kondisi ini memiliki ciri-ciri wajah yang khas yang memberikan kesan tua. Mereka sering memiliki kepala besar, wajah segitiga dengan dahi menonjol dan dagu runcing, mulut kecil dengan bibir atas tipis, telinga rendah, dan kelopak mata bawah abnormal.

Pada sebagian besar individu yang terkena, bagian tengah wajah tampak seolah-olah telah ditarik ke dalam (retraksi wajah tengah). Di kepala, rambut jarang dan urat menonjol.

Kurangnya jaringan lemak di bawah kulit (lipodistrofi) juga berkontribusi terhadap munculnya penuaan.

Selain itu, kulit penderitanya pun tipis dan tembus pandang. Beberapa individu yang terdampak mengembangkan kelainan sendi yang disebut kontraktur, yang dapat membatasi gerakan.

Pada orang dengan sindrom Wiedemann-Rautenstrauch, ruang (fontanel) antara tulang tengkorak (yang terlihat sebagai "titik lunak" di kepala bayi) lebih besar dari biasanya. Fontanel biasanya menutup pada anak usia dini, tetapi ini mungkin tetap terbuka sepanjang hidup pada orang dengan kondisi ini.

Banyak bayi yang terdampak lahir dengan natal teeth (gigi yang tumbuh pada awal masa kelahiran), yang rontok beberapa minggu setelah lahir. Namun, beberapa atau semua gigi permanen (dewasa) mungkin tidak pernah berkembang (hipodontia).

Beberapa pasien mengalami masalah gerakan, seperti kesulitan dengan koordinasi dan keseimbangan (ataksia) atau gemetar berirama yang tidak disengaja (tremor), muncul di masa kanak-kanak dan memburuk seiring waktu.

Harapan hidup pada orang dengan sindrom Wiedemann-Rautenstrauch bervariasi. Ada beberapa yang tidak bertahan hidup melewati masa bayi, sementara beberapa lainnya hidup sampai dewasa muda.

2. Sindrom Seckel

anak dengan sindrom Seckel (semanticscholar.org)

Sindrom Seckel adalah bentuk turunan dari dwarfisme primordial, yang berarti bayi sangat kecil dan gagal tumbuh secara normal setelah lahir. Meskipun individu dengan sindrom ini umumnya secara ukuran proporsional, tetapi ukuran kepalanya biasanya sangat kecil. Keterbelakangan mental juga sering terjadi, mengutip Verywell Health.

Terlepas dari serangkaian tantangan fisik dan mental yang dihadapi seseorang dengan sindrom Seckel, banyak yang diketahui hidup lebih dari 50 tahun.

Dilansir MedicineNet, sindrom cacat lahir ini punya karakteristik perawakan pendek yang parah dan, secara khas, berat badan lahir rendah, kepala sangat kecil (mikrosefali), dahi menyusut, mata besar, telinga rendah, tonjolan hidung seperti paruh yang menonjol, dan dagu kecil.

Cacat tulang di lengan dan kaki, dislokasi siku dan pinggul, dan ketidakmampuan untuk meluruskan lutut adalah hal yang biasa terjadi seperti (pada anak laki-laki) kegagalan testis untuk turun ke skrotum (cryptorchidism). Kurangnya produksi semua jenis sel darah (pansitopenia) terjadi pada beberapa pasien, seperti halnya ketidakstabilan kromosom.

Sindrom Seckel juga disebut sebagai "bird-headed dwarfism". Karena ukuran kepala yang kecil pada penderita, ukuran otaknya pun sangat kecil. Ini biasanya berarti keterlambatan perkembangan dan, kemudian, keterbelakangan mental. Sekitar setengah dari anak-anak dengan sindrom ini memiliki IQ di bawah 50. Kebanyakan dari mereka "ramah dan menyenangkan", tetapi sering "sering hiperkinetik (hiperaktif) dan mudah terganggu".

Penyakit ini bersifat genetik. Diwariskan secara autosomal resesif. Ini bukan penyakit genetik homogen tunggal dan dapat disebabkan oleh gen pada kromosom 3 dan 18.

3. Microcephalic osteodysplastic primordial dwarfism

ilustrasi anak dengan microcephalic osteodysplastic primordial dwarfism (MOPD) (europepmc.org)

Microcephalic osteodysplastic primordial dwarfism (MOPD) masih merupakan jenis dari dwarfisme primordial. Mengutip laporan dalam The Egyptian Journal of Medical Human Genetics tahun 2017, dwarfisme primordial adalah bentuk awal kerdil yang sangat langka pada tahap kehidupan intrauterine dan menghasilkan ukuran tubuh yang lebih kecil dalam semua tahap kehidupan.

Dwarfisme primordial adalah kelompok gangguan yang sangat heterogen dan telah diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama, yaitu sindrom Seckel, MOPD tipe I/II, dan MOPD tipe II.

Ketiga jenis MOPD diwariskan secara resesif autosomal akibat mutasi genetik. Mengutip laporan dari American Journal of Pediatrics tahun 2020, tercatat hanya ada 70 kasus MOPD tipe I/III dan 120 kasus MOPD tipe II.

MOPD tipe I/III adalah displasia tulang primer yang langka dan parah yang ditandai retardasi pertumbuhan intrauterin dan postnatal, mikrosefali, dismorfisme wajah, displasia skeletal, berat badan lahir rendah, dan anomali otak.

Dismorfisme wajah ditandai dengan wajah bulat, bentuk tengkorak yang tidak normal biasanya terlihat di dahi, fontanel anterior kecil, dahi miring, bagian belakang tengkorak menonjol, mata menonjol, hidung menonjol, bentuk telinga abnormal, dan kondisi rahang bawah sangat kecil (mikrognatia). Leher penderita pun pendek. Rambut dan alis jarang, dan kulit kering sering diamati.

Anomali rangka meliputi tungkai pendek, pemendekan jari pada alat gerak yang disebabkan oleh bentuk tulang yang pendek (brakidaktili), hingga dislokasi pinggul dan siku.

Manifestasi neurologis yang paling sering adalah defisit intelektual dan kejang, dan anomali otak yang dilaporkan termasuk hipoplasia otak, lissencephaly atau pachygyria, lobus frontal hipoplastik, kista arachnoid, agenesis corpus callosum dan/atau hipoplasia vermis serebelum ringan. Anomali jantung dan distrofi retina dilaporkan lebih bervariasi.

Dilansir Healthline, MOPD tipe II lebih umum daripada tipe I. Selain tubuh yang kecil, individu dengan MOPD tipe II mungkin beberapa abnormalitas lainnya, meliputi: hidung menonjol, bola mata menonjol, gigi kecil dengan enamel yang buruk, suara melengking, dan skoliosis.

Fitur lainnya yang dapat berkembang seiring waktu termasuk pigmentasi kulit abnormal, rabun jauh, dan obesitas. Beberapa orang dengan MOPD tipe II mengembangkan mengalami pelebaran arteri yang menuju ke otak. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan dan stroke, bahkan pada usia muda.

MOPD tipe II diketahui lebih umum dialami perempuan.

4. Sindrom Cockayne

ilustrasi fitur wajah pasien dengan sindrom Cockayne (sciencedirect.com)

Sindrom Cockayne diperkirakan disebabkan karena adanya gangguan resesif autosomal yang mengakibatkan penghambatan seseorang untuk bertumbuh. Menurut laporan dalam jurnal Ageing Research Reviews tahun 2017, sindrom ini juga dikenal sebagai sindrom Neill-Dingwall dan pertama kali dideskripsikan pada tahun 1936 oleh Edward Cockayne.

Sindrom Cockayne adalah kelainan langka yang ditandai dengan ukuran kepala yang sangat kecil (mikrosefali), kegagalan untuk menambah berat badan dan tumbuh pada tingkat yang diharapkan (gagal tumbuh), yang mengarah ke perawakan yang sangat pendek, dan perkembangan yang tertunda.

Tanda dan gejalanya biasanya terlihat sejak bayi, dan makin memburuk seiring waktu. Sebagian besar individu yang terdampak memiliki kepekaan yang meningkat terhadap sinar matahari (fotosensitivitas), dan dalam beberapa kasus bahkan sejumlah kecil paparan sinar matahari dapat menyebabkan kulit terbakar atau melepuh.

Tanda dan gejala lain yang sering termasuk gangguan pendengaran, kehilangan penglihatan, kerusakan gigi parah, kelainan tulang, tangan dan kaki yang dingin sepanjang waktu, dan perubahan pada otak yang dapat dilihat pada pemindaian otak.

Orang dengan sindrom Cockayne memiliki reaksi serius terhadap obat antibiotik yang disebut metronidazol. Jika pengidap mengonsumsi obat ini, dapat menyebabkan gagal hati yang mengancam jiwa.

Sindrom Cockayne kadang dibagi menjadi tipe I, II, dan III berdasarkan tingkat keparahan dan usia timbulnya gejala. Namun, perbedaan antara jenisnya tidak selalu jelas, dan beberapa peneliti percaya bahwa tanda dan gejala mencerminkan spektrum, bukan jenis yang berbeda.

Sindrom Cockayne tipe II juga dikenal sebagai sindrom cerebro-oculo-facio-skeletal (COFS), sementara beberapa peneliti menganggapnya sebagai kondisi yang terpisah tetapi serupa, yang lain mengklasifikasikannya sebagai bagian dari spektrum penyakit sindrom Cockayne.

5. Sindrom Noonan

ilustrasi pasien sindrom Noonan (aafp.org)

Mengutip Mayo Clinic, sindrom Noonan adalah kelainan genetik yang mencegah perkembangan normal di berbagai bagian tubuh. Seseorang dapat dipengaruhi oleh sindrom Noonan dalam berbagai cara. Ini termasuk karakteristik wajah yang tidak biasa, perawakan pendek, cacat jantung, serta masalah fisik lainnya dan kemungkinan keterlambatan perkembangan.

Sindrom ini disebabkan oleh mutasi genetik yang diperoleh ketika seorang anak mewarisi salinan gen yang terpengaruh dari orang tua (warisan dominan). Ini juga dapat terjadi sebagai mutasi spontan, yang berarti tidak ada riwayat keluarga yang terlibat.

Tanda dan gejala sindrom Noonan sangat bervariasi, dari ringan hingga berat. Karakteristik mungkin terkait dengan gen spesifik yang mengandung mutasi.

Fitur wajah adalah salah satu fitur klinis utama yang mengarah pada diagnosis sindrom Noonan. Ciri-ciri ini mungkin lebih menonjol pada bayi dan anak kecil, tetapi berubah seiring bertambahnya usia. Di masa dewasa, fitur-fitur berbeda ini menjadi lebih halus.

Fitur wajah tersebut meliputi:

  • Mata lebar dan miring ke bawah dengan kelopak mata turun. Iris berwarna biru pucat atau hijau.
  • Telinga rendah dan memutar ke belakang
  • Hidung tertekan di bagian atas, dengan dasar lebar dan ujung bulat
  • Mulut memiliki alur yang dalam antara hidung dan mulut dan puncak lebar di bibir atas. Lipatan yang membentang dari tepi hidung ke sudut mulut menjadi berlekuk dalam seiring bertambahnya usia. Gigi mungkin bengkok, langit-langit mulut bagian dalam mungkin sangat melengkung dan rahang bawah mungkin kecil
  • Fitur wajah mungkin tampak kasar, tetapi tampak lebih tajam seiring bertambahnya usia. Wajah mungkin tampak murung dan tanpa ekspresi
  • Kepala mungkin tampak besar dengan dahi yang menonjol dan garis rambut yang rendah di bagian belakang kepala
  • Kulit mungkin tampak tipis dan transparan seiring bertambahnya usia

Sebagian orang yang memiliki sindrom ini biasanya memiliki beberapa fitur seperti berikut:

  • Leher yang cukup lebar dan berselaput 
  • Memiliki perawakan yang pendek
  • Deformitas sternum
  • Malformasi ginjal
  • Keterlambatan pubertas
  • Kriptorkismus, di mana testis tidak sepenuhnya lengkap
  • Masalah perkembangan atau perilaku
  • Masalah penglihatan
  • Gangguan pendengaran dan limfedema
  • Masalah pendengaran
  • Masalah segmen anterior (saraf kornea yang menonjol, katarak, distrofi stroma anterior)
  • Rambut yang tipis, dan tidak dapat tumbuh dengan normal
  • Kuku distrofik
  • Kulit lebih tebal pada bantalan jari tangan dan kaki

Sindrom ini juga dapat memengaruhi kesuburan, terutama pada laki-laki. Ini karena dikarenakan kriptorkismus. Namun, untuk perempuan hal itu tidak akan terpengaruh. Selain itu, sindrom Noonan biasanya juga tidak dapat terlihat pada hari kelahiran. Bayi masih terlahir dengan berat badan dan panjang yang normal.

6. Sindrom Williams

ilustrasi sindrom Williams (williams-syndrome.org)

Sindrom Williams adalah gangguan perkembangan yang memengaruhi banyak bagian tubuh. Kondisi ini ditandai dengan disabilitas intelektual atau masalah belajar ringan hingga sedang, karakteristik kepribadian yang unik, fitur wajah yang khas, dan masalah jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).

Orang dengan sindrom Williams biasanya mengalami kesulitan dengan tugas-tugas visual-spasial, seperti menggambar dan merakit teka-teki, tetapi mereka cenderung melakukannya dengan baik pada tugas-tugas yang melibatkan bahasa lisan, musik, dan belajar dengan pengulangan (menghafal). Pengidapnya memiliki kepribadian yang ramah dan menarik dan cenderung sangat tertarik pada orang lain. Attention deficit disorder (ADD), masalah dengan kecemasan, dan fobia umum terjadi pada orang dengan gangguan ini.

Anak dengan sindrom Williams memiliki ciri wajah yang khas termasuk dahi lebar, hidung pendek dengan ujung lebar, pipi penuh, dan mulut lebar dengan bibir penuh. Banyak orang yang terkena memiliki masalah gigi seperti gigi yang kecil, jarak gigi lebar, bengkok, atau hilang. Pada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, wajah tampak lebih panjang dan lebih tirus.

Jenis penyakit kardiovaskular yang disebut stenosis aorta supravalvular (SVAS) sering terjadi pada orang dengan sindrom Williams. Stenosis aorta supravalvular adalah penyempitan pembuluh darah besar yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh (aorta). Jika kondisi ini tidak diobati, penyempitan aorta dapat menyebabkan sesak napas, nyeri dada, dan gagal jantung. Masalah lain dengan jantung dan pembuluh darah, termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi), juga telah dilaporkan pada orang dengan sindrom Williams.

Tanda dan gejala tambahan dari sindrom Williams termasuk kelainan jaringan ikat (jaringan yang menopang sendi dan organ tubuh) seperti masalah persendian dan kulit yang lembut dan kendur. Pengidapnya mungkin juga mengalami peningkatan kadar kalsium dalam darah (hiperkalsemia) pada masa bayi, keterlambatan perkembangan, masalah dengan koordinasi, dan perawakan pendek. Masalah medis yang melibatkan mata dan penglihatan, saluran pencernaan, dan sistem kemih juga mungkin terjadi.

7. Sindrom MICRO

ilustrasi sindrom MICRO (semanticscholar.org)

Sindrom MICRO disebabkan karena mutasi pada gen RAB3GAP2 pada kromosom 1q41; gen RAB3GAP1 pada 2q21.3; gen RAB18 pada 10p12.1; atau gen TBC1D20 pada 20p13, seperti dijelaskan di laporan dalam jurnal Academic Journal of Pediatric & Neonatology tahun 2020 dan National Organization for Rare Disorders.

Sindrom MICRO ini adalah kelainan resesif autosomal langka yang ditandai oleh: 

  • Mikrosefali
  • Mikroftalmia atau mata yang sangat kecil 
  • Mikrokornea, yaitu kornea mata yang lebih kecil dari 10 mm
  • Katarak kongenital
  • Atrofi optik
  • Hipoplasia korpus kalosum, dan jarang juga disertai dengan keterbatasan intelektual yang berat, spastik diplegia, dan hipogonadisme

Itulah beberapa sindrom langka yang dapat mengganggu perkembangan. Semoga menambah wawasan!

Editorial Team