Sindrom Sheehan atau Sheehan's syndrome, atau juga dikenal sebagai hipopituitarisme postpartum, adalah kondisi yang terjadi saat kelenjar pituitari rusak saat melahirkan.
Kelenjar pituitari berada di dasar otak, yang tugasnya memproduksi hormon yang mengawasi fungsi kelenjar tubuh yang lain. Oleh sebab itu, kelenjar pituitari dijuluki "kelenjar induk".
Selama kehamilan, kelenjar pituitari membesar, memerlukan lebih banyak oksigen, dan berada dalam kondisi yang lebih rapuh dari biasanya. Saat perempuan mengalami perdarahan berlebihan saat persalinan, maka akan terjadi penurunan tekanan darah dan suplai darah (yang membawa oksigen) ke organ-organ seperti kelenjar pituitari. Ini bisa merusak kelenjar tersebut, sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik dan menghasilkan cukup hormon lagi.
Dilansir Verywell Health, ada dua lobus di kelenjar pituitari, yaitu lobus anterior dan lobus posterior. Hormon yang diproduksi oleh lobus anterior yang dipengaruhi oleh sindrom Sheehan yaitu:
- Prolaktin: Merupakan hormon yang bertanggung jawab untuk merangsang produksi ASI.
- Hormon pertumbuhan: Hormon ini bertanggung jawab untuk pertumbuhan sebagian besar sel dalam tubuh, serta untuk pertumbuhan tulang dan menjaga massa otot.
- Hormon perangsang tiroid: Hormon ini merangsang tiroid untuk memproduksi hormon tiroid (tiroksin dan triiodotironin).
- Hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing: Hormon-hormon ini disebut gonadotropin. Mereka merangsang dan mengatur fungsi ovarium.
- Hormon adrenokortikotropik: Mengatur produksi glukokortikoid seperti kortisol oleh korteks adrenal.
Sindrom Sheehan paling umum terjadi di negara berkembang, seperti India. Kondisi ini jarang terjadi di Amerika Serikat (AS) dan negara maju lainnya karena perawatan medis yang lebih baik selama persalinan, mengutip Healthline.