ilustrasi obat-obatan (pexels.com/Pixabay)
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa sindrom VEXAS memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Sekitar 47 persen pasien meninggal dalam waktu lima tahun setelah didiagnosis (Reumatologia, 2023).
Orang yang memiliki sindrom VEXAS kerap diresepkan glukokortikoid (obat antiinflamasi) untuk meredakan gejala. Namun, obat ini terkadang menimbulkan efek samping, seperti jerawat, insomnia, perubahan suasana hati, hingga perdarahan gastrointestinal.
Opsi pengobatan lain yang dianggap potensial adalah transplantasi sumsum tulang. Akan tetapi, selain mahal, sangat sulit mencari sumsum tulang yang cocok. Belum lagi risiko komplikasi yang mungkin muncul, contohnya infeksi (bakteri, virus, dan jamur), sel darah merah dan trombosit rendah, nyeri, gangguan pernapasan, kerusakan organ (terutama hati dan jantung), hingga kegagalan cangkok.