Sindrom Von Hippel-Lindau: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan

Sindrom Von Hippel-Lindau (VHL) adalah kelainan bawaan yang ditandai dengan pembentukan tumor dan kantung berisi cairan (kista) di berbagai bagian tubuh. Tumor bisa berupa non-kanker atau kanker dan paling sering muncul selama masa dewasa muda, tetapi gejalanya bisa terjadi sepanjang hidup.
Tumor yang disebut hemangioblastoma merupakan karakteristik VHL. Pertumbuhan tumor ini terbuat dari pembuluh darah yang baru terbentuk. Meski biasanya tidak bersifat kanker, tetapi hemangioblastoma bisa menyebabkan komplikasi serius atau mengancam nyawa.
Dilansir MedlinePlus, pengidap VHL umumnya mengembangkan kista di ginjal, pankreas, dan saluran genital. Mereka juga memiliki peningkatan risiko mengembangkan kanker ginjal yang disebut karsinoma sel ginjal sel jernih dan jenis kanker pankreas yang disebut tumor neuroendokrin pankreas.
Sekitar 10 persen pasien VHL juga mengembangkan tumor kantung endolimfatik, yang merupakan tumor non-kanker di telinga bagian dalam. Pertumbuhan tumor ini bisa mengakibatkan gangguan pendengaran pada satu atau kedua telinga, serta telinga berdenging (tinitus) dan masalah keseimbangan. Tanpa pengobatan, tumor ini dapat menyebabkan tuli mendadak.
Nama sindrom ini berasal dari dua dokter dari Eropa, yaitu dokter mata dari Jerman, yaitu Eugen von Hippel, dan ahli patologi dari Swedia, yaitu Arvid Lindau, yang pertama kali mengamati pertumbuhan karakteristik penyakit ini pada tahun 1904 dan 1927. Masing-masing penyakit ini dinamai pada tahun 1936, tetapi istilah itu tidak umum digunakan hingga tahun 1960-an, mengutip Verywell Health.
1. Penyebab
Dilansir National Organization for Rare Disorders (NORD), VHL merupakan kelainan autosomal dominan akibat delesi atau mutasi pada gen VHL, yang terletak di lengan pendek kromosom 3. Setiap anak dari pengidap VHL memiliki risiko 50 persen mewarisi salinan gen yang diubah.
Gen VHL normal bertindak sebagai gen supresor tumor, dengan fungsi mencegah pembentukan tumor. Gen bertindak sebagai pengatur utama persinyalan hipoksia seluler, melalui produknya, yaitu protein VHL (pVHL). Protein pVHL melalui kompleks hypoxia-inducible factor (HIF) secara tidak langsung bertanggung jawab untuk meningkatkan tingkat faktor pertumbuhan, termasuk faktor endotel vaskular, faktor pertumbuhan turunan trombosit, dan faktor pertumbuhan transformasi alfa.
Dalam kasus gen yang tidak berfungsi seperti halnya pada VHL, regulasi kompleks HIF tidak terjadi. Akibatnya, peningkatan kadar berbagai faktor pertumbuhan yang memungkinkan peningkatan pertumbuhan pembuluh darah (angiogenesis) dan pembentukan tumor. Ini merupakan proses yang terlibat dalam kanker lain yang lebih umum, seperti kanker payudara, ginjal, pankreas, dan adrenal.
Para peneliti percaya bahwa campur tangan dalam faktor pertumbuhan dan/atau aktivitas HIF akan terbukti menjadi pengobatan yang efektif untuk VHL dan bentuk kanker lainnya.