ilustrasi pasien spinal muscular atrophy atau atrofi otot tulang belakang (flickr.com/EURORDIS - Rare Diseases Europe)
Dilansir Healthline, SMA terdiri dari empat jenis, yaitu:
1. SMA tipe 1
SMA tipe 1 disebut SMA dengan onset infantil atau penyakit Werdnig-Hoffmann. Biasanya, orang dengan SMA tipe ini hanya memiliki dua salinan gen SMN2, satu di setiap kromosom 5. Lebih dari setengah kasus SMA baru adalah tipe 1.
Bayi dengan SMA tipe 1 mulai menunjukkan gejala dalam enam bulan pertama setelah lahir. Gejala yang mungkin muncul yaitu meliputi lemah, lengan dan kaki terkulai (hipotonia), tangisan lemah, masalah bergerak, menelan, dan bernapas, serta ketidakmampuan untuk mengangkat kepala atau duduk tanpa dukungan.
Bayi dengan SMA tipe 1 biasanya tidak bertahan lebih dari dua tahun. Namun, dengan kemajuan teknologi saat ini, anak-anak dengan SMA bisa bertahan selama beberapa tahun.
2. SMA tipe 2
SMA tipe 2 disebut juga SMA menengah. Secara umum, orang dengan SMA tipe 2, memiliki setidaknya tiga gen SMN2. Gejala biasanya dimulai saat bayi berusia antara 7 dan 18 bulan, serta cenderung lebih ringan dibanding tipe 1.
Gejala yaitu meliputi lengan dan kaki lemah, ketidakmampuan untuk berdiri sendiri, gemetar pada jari dan tangan, skoliosis, otot pernapasan lemah, dan kesulitan batuk.
Meski SMA tipe 2 bisa memperpendek harapan hidup, tetapi kebanyakan orang dengan SMA tipe 2 bisa bertahan hingga dewasa dan berumur panjang.
Orang dengan SMA tipe 2 harus menggunakan kursi roda. Selain itu, mereka mungkin memerlukan peralatan untuk membantu mereka bernapas lebih baik pada malam hari.
3. SMA tipe 3
SMA tipe 3 disebut juga SMA onset lambat, ringan, atau penyakit Kugelberg-Welander. Gejala SMA jenis ini lebih bervariasi.
Orang dengan SMA tipe 3 umumnya memiliki antara empat dan delapan gen SMN2. Gejala dimulai setelah usia 18 bulan. Biasanya didiagnosis pada usia 3 tahun, tetapi usia onset yang tepat bisa bervariasi. Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala hingga awal masa dewasa.
Orang dengan SMA tipe 3 biasanya bisa berdiri dan berjalan sendiri, tetapi mungkin mereka kehilangan kemampuan untuk berjalan ketika bertambah tua.
Gejala lainnya termasuk masalah keseimbangan, kesulitan bangun dari posisi duduk, kesulitan menaiki tangga atau berlari, dan skoliosis.
SMA tipe 3 umumnya tidak mengubah harapan hidup seseorang, tetapi orang dengan tipe ini berisiko mengalami kelebihan berat badan. Selain itu, tulang mereka menjadi lemah dan mudah patah.
4. SMA tipe 4
SMA tipe 4 disebut juga SMA dengan onset dewasa. Orang dengan SMA tipe ini mempunyai antara empat dan delapan gen SMN2, sehingga mereka bisa menghasilkan protein SMA normal dalam jumlah yang wajar.
Jenis ini merupakan jenis yang paling jarang dari empat tipe SMA. Gejalanya biasanya dimulai pada awal masa dewasa, umumnya setelah usia 35 tahun. Gejala bisa memburuk secara bertahap dari waktu ke waktu.
Gejalanya meliputi kelemahan pada tangan dan kaki, gemetar dan otot berkedut, serta kesulitan berjalan. SMA tipe 4 tidak mengubah harapan hidup seseorang, dan otot-otot yang digunakan untuk bernapas dan menelan biasanya tidak terpengaruh.