ilustrasi operasi BAV (cedars-sinai.org)
Seperti dijelaskan di laman Healthgrades, pengobatan stenosis aorta tergantung tingkat keparahannya. Jika ringan dan tidak bergejala, dokter mungkin menyarankan untuk menunggu dengan waspada. Itu berarti kunjungan tindak lanjut rutin untuk memantau kondisi. Pasien juga perlu mengubah gaya hidup dengan pola makan sehat dan olahraga.
Bila seseorang mengalami stenosis aorta parah tetapi tidak bergejala, dokter mungkin akan memperingatkan untuk tidak melakukan olahraga berat. Minta dokter untuk menjelaskan jenis aktivitas apa yang tidak dianjurkan. Berenang, jalan kaki, dan angkat beban ringan mungkin merupakan pilihan yang baik.
Dokter juga mungkin merekomendasikan obat untuk mengatasi gejala serta komplikasi yang berkembang. Jika mengalami gagal jantung, diuretik (pil air), beta blocker, dan nitrat dapat membantu meredakan gejala. Beta-blocker juga dapat mengobati nyeri dada.
Pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki atau mengganti katup aorta, terutama jika terdapat mengalami gejala. Beberapa prosedur pembedahan meliputi:
- Perbaikan katup aorta untuk memisahkan flap katup yang telah menyatu.
- Balon mitral valvuloplasty untuk memperluas lubang yang menyempit di katup yang disebabkan oleh stenosis. Dengan prosedur kateterisasi jantung ini, dokter mengarahkan balon kecil yang kempis ke katup aorta, lalu mengembangkannya untuk melebarkan bukaan.
- Penggantian katup aorta untuk menghilangkan seluruh katup yang rusak dan menggantinya dengan katup buatan (juga disebut mekanis) atau biologis (terbuat dari sapi, babi, atau jaringan jantung manusia).
- Transcatheter aortic valve replacement (TAVR), yang merupakan prosedur yang kurang invasif dibanding operasi penggantian katup jantung terbuka. Dokter menggunakan kateter untuk memasang katup baru ke tempatnya. TAVR lebih umum digunakan untuk orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi akibat penggantian bedah.
Stenosis aorta yang tidak ditangani bisa menyebabkan komplikasi seperti:
- Gagal jantung
- Stroke
- Gumpalan darah
- Pendarahan
- Gangguan irama jantung (aritmia)
- Infeksi yang memengaruhi jantung, seperti endokarditis
- Kematian
Demikianlah penjelasan seputar stenosis aorta, penyakit katup jantung yang menghalangi aliran darah keluar dari jantung. Stenosis aorta tingkat lanjut dapat menyebabkan gejala yang signifikan dan sangat mengurangi harapan hidup. Bila mengalami gejala-gejalanya, segera periksakan diri ke dokter, ya, supaya segera mendapat penanganan tepat.