Para partisipan menerima dosis tersebut pada waktu yang sama setiap pagi setelah pengecekan tekanan darah, velositas gelombang denyut, hingga detak jantung selama 2 hari pertama. Lalu, para partisipan melakukan pengecekan secara mandiri dan data tersebut dimasukkan ke dalam iPod Touch.
Sebagai catatan, para peneliti kemudian menggunakan velositas gelombang denyut untuk mengukur kekakuan arteri. Selama durasi penelitian tersebut, para partisipan penelitian mengecek hal-hal tersebut secara rutin tiap 30 menit selama 3 jam pertama setelah meminum kapsul tersebut, lalu tiap jam selama 12 jam setiap hari.
Setelah masa penelitian berakhir, para peneliti menemukan bahwa flavanol cokelat mengurangi tekanan darah sistolik (hipertensi) dan velositas gelombang denyut (kekakuan arteri) selama 12 jam. Efek ini ditemukan paling kuat selama 3 jam pertama dan 8 jam setelah konsumsi kapsul flavanol cokelat.
"Studi ini mengonfirmasi bahwa flavanol cokelat bisa menurunkan tekanan darah dan mengendurkan arteri. Hal terbaru adalah ini berlaku pada partisipan sehat dan efek ini terlihat bila tekanan darah sedang tinggi," ujar pemimpin penelitian, Prof. Christian Heiss, dilansir Medical News Today.