Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anak dirawat di rumah sakit.
ilustrasi anak dirawat di rumah sakit (freepik.com/lifeforstock)

Intinya sih...

  • Masalah gizi anak di Indonesia menjadi sorotan dalam forum ISPOR 2025 di Glasgow.

  • Peneliti dari Universitas Hasanuddin mempresentasikan formula PKMK sebagai solusi nutrisi dini yang efektif dan ekonomis.

  • Studi menunjukkan bahwa PKMK mampu menurunkan weight faltering hingga 99 persen serta meningkatkan berat dan tinggi badan anak dalam dua bulan intervensi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Masalah gizi pada anak masih menjadi salah satu tantangan kesehatan terbesar di Indonesia. Topik gizi anak menjadi salah satu sorotan dalam gelaran forum International Society for Pharmacoeconomics and Outcomes Research (ISPOR) 2025 di Glasgow.

Data Kementerian Kesehatan RI tahun 2024 menunjukkan, lebih dari 4,2 juta anak Indonesia mengalami masalah gizi. Ini mencakup 1 juta anak dengan berat badan kurang, 500 ribu mengalami wasting berat, serta hampir 1 juta sudah masuk kategori stunting. Kondisi ini bisa memengaruhi perkembangan kognitif sekaligus meningkatkan risiko penyakit infeksi seperti ISPA, pneumonia, dan diare.

Ini menjadi pengingat bahwa masalah gizi adalah isu multidimensi yang berdampak langsung pada kesehatan, pendidikan, hingga produktivitas jangka panjang bangsa.

Formula Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK)

Dr. Irwandy, SKM., MSc.PH., M.Kes, Direksi di RS UNHAS, di forum ISPOR 2025 (dok. Nutricia Sarihusada)

Peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Dr. Irwandy, SKM., MSc.PH., M.Kes, mempresentasikan solusi nutrisi yang efektif dari sisi klinis sekaligus ekonomi dalam forum ISPOR 2025.

Melalui studi health economics tersebut, ia menjelaskan bahwa formula PKMK (Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus) bisa digunakan sebagai intervensi nutrisi dini pada anak yang berisiko mengalami gagal tumbuh. Solusi ini terbukti bisa mencegah stunting sejak awal.

Cara ini sekaligus akan menghemat biaya kesehatan hingga empat kali lipat dibanding pengeluaran yang harus ditanggung pemerintah maupun keluarga ketika anak terlanjur dirawat akibat komplikasi stunting.

Dalam analisisnya, Dr. Irwandy melakukan intervensi selama dua bulan menggunakan PKMK dengan kandungan 1 kkal/mL serta komposisi protein 2,6 g/100 mL, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Hasilnya, cara ini bisa menekan biaya besar untuk rawat inap, obat-obatan, peralatan medis, hingga kerugian produktivitas orang tua atau pengasuh. Ini menjadikan nutrisi anak sebagai salah satu investasi kesehatan paling efisien.

"Analisis ini menunjukkan bahwa pendekatan intervensi nutrisi yang tepat tidak hanya meningkatkan kesehatan anak, tetapi juga berdampak langsung pada efisiensi anggaran kesehatan nasional," papar Dr. Irwandy.

PKMK mampu menurunkan weight faltering

Efektivitas intervensi nutrisi dini yang disampaikan oleh Dr. Irwandy turut diperkuat oleh hasil penelitian lain yang telah dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi tertinggi (Q1). Studi tersebut menunjukkan bahwa pemberian PKMK mampu menurunkan weight faltering hingga 99 persen serta meningkatkan berat dan tinggi badan anak hanya dalam dua bulan intervensi.

Penelitian yang melibatkan 170 anak usia 6–12 bulan di Makassar ini juga memproyeksikan bahwa intervensi PKMK selama dua bulan bisa menghasilkan penghematan biaya rawat inap hingga empat kali lipat. Ini berpotensi besar untuk menekan beban biaya kesehatan akibat masalah gizi. Dengan manfaat klinis dan efisiensi ekonomi yang signifikan, PKMK bisa menjadi solusi nutrisi yang terbukti efektif.

Disampaikan oleh Medical Science Director Nutricia Sarihusada, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, hal ini sejalan dengan komitmen Nutricia Sarihusada dalam menghadirkan inovasi gizi berbasis sains yang terjangkau dan berdampak nyata bagi kesehatan anak Indonesia.

"Kami percaya bahwa investasi pada nutrisi yang tepat sejak dini merupakan salah satu langkah paling strategis dalam membangun generasi yang sehat dan produktif di masa depan. Upaya pencegahan malnutrisi melalui intervensi nutrisi seperti PKMK tidak hanya membantu anak mencapai pertumbuhan optimal, tetapi juga berkontribusi terhadap keberlanjutan sistem kesehatan nasional dengan menekan biaya perawatan jangka panjang akibat gizi buruk," ujar Dr. Ray.

Editorial Team