Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perempuan dan laki-laki berjalan bersama tampak sedang mengobrol.
ilustrasi perempuan dan laki-laki sedang mengobrol (pexels.com/George Pak)

Intinya sih...

  • Studi menemukan otak laki-laki menyusut lebih cepat dibandingkan dengan otak perempuan seiring bertambahnya usia.

  • Analisis lebih dari 12 ribu hasil MRI menunjukkan perbedaan nyata antara struktur otak laki-laki dan perempuan.

  • Temuan tersebut menunjukkan bahwa proses penuaan otak memiliki perbedaan biologis antara perempuan dan laki-laki, meski para peneliti menekankan perlunya studi lanjutan untuk memastikannya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sebuah studi terbaru menemukan bahwa otak laki-laki tampaknya menyusut lebih cepat dibandingkan dengan otak perempuan seiring bertambahnya usia.

Penelitian yang melibatkan 4.726 peserta dengan fungsi kognitif sehat ini mengungkap adanya “perbedaan kecil namun sistematis” antara jenis kelamin dalam proses penyusutan jaringan otak.

Otak manusia memang secara alami akan menyusut seiring usia, dan mereka yang meninggal karena penyakit Alzheimer biasanya memiliki penyusutan volume otak yang drastis. Walaupun perempuan dua kali lebih sering terdiagnosis dengan Alzheimer dibanding laki-laki, tetapi sedikit sekali riset yang benar-benar mempelajari bagaimana jenis kelamin memengaruhi penyusutan otak.

Namun, hasil studi ini justru menunjukkan hal menarik, bahwa otak perempuan kehilangan materi abu-abu dan putih lebih lambat dibandingkan dengan otak laki-laki.

Proses penuaan otak memiliki perbedaan biologis antara perempuan dan laki-laki

Menurut Anne Ravndal, dilansir Nature, ahli saraf dari Universitas Oslo, tim peneliti internasional mengumpulkan lebih dari 12.000 hasil pemindaian otak (MRI) dari peserta berusia antara 17–95 tahun. Setiap orang menjalani setidaknya dua kali pemindaian dengan jeda rata-rata tiga tahun.

Setelah menyesuaikan perbedaan ukuran otak berdasarkan jenis kelamin, para peneliti menemukan bahwa penurunan volume otak laki-laki terjadi di lebih banyak area, terutama di bagian korteks yang berperan penting dalam fungsi berpikir dan memori.

Sementara itu, perempuan menunjukkan penurunan di area yang lebih sedikit, dan ketebalan korteks mereka juga relatif lebih stabil seiring waktu.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa proses penuaan otak memiliki perbedaan biologis antara perempuan dan laki-laki, meski para peneliti menekankan perlunya studi lanjutan untuk memastikannya.

Menariknya, tidak ditemukan perbedaan signifikan pada hipokampus, bagian otak yang berperan penting untuk memori dan pembelajaran—serta sering dikaitkan dengan demensia.

Barulah pada usia lanjut, perempuan menunjukkan penurunan volume hipokampus yang lebih cepat, tetapi ini kemungkinan hanya mencerminkan fakta bahwa perempuan hidup lebih lama daripada laki-laki, bukan karena risiko demensia yang lebih tinggi.

Riset tentang otak perempuan yang menua perlu mendapat perhatian lebih besar

ilustrasi otak manusia (pexels.com/meo)

Meski penelitian soal penuaan otak telah berlangsung puluhan tahun, tetapi para ahli menyoroti bahwa bidang ini masih bias terhadap jenis kelamin.

Pada tahun 2019, hanya 5 persen studi di bidang saraf dan psikiatri yang mempertimbangkan pengaruh jenis kelamin dalam analisisnya. Akibatnya, banyak hasil riset yang saling bertentangan. Ada studi yang menyebut penyusutan otak lebih cepat terjadi pada laki-laki, tetapi ada pula yang mengatakan sebaliknya.

Penelitian terbaru dari Universitas Oslo ini mencoba memberikan gambaran lebih seimbang dengan melihat volume otak total, ketebalan korteks, area permukaan, dan volume subkortikal pada perempuan dan laki-laki. Namun, dampak penyusutan ini terhadap fungsi kognitif masih perlu diteliti lebih lanjut.

Beberapa ilmuwan bahkan menduga, dalam kasus tertentu, penyusutan otak bisa jadi justru bagian dari proses adaptasi alami otak terhadap penuaan.

Sebuah tinjauan ilmiah tahun 2023 memperingatkan bahwa bias ilmiah yang berkelanjutan dalam penelitian mengenai otak dapat memiliki “konsekuensi serius” terhadap kesehatan, khususnya pada perempuan, yang selama ini masih kurang terwakili dalam studi neurologi.

Para peneliti sepakat bahwa riset tentang otak perempuan yang menua sudah saatnya mendapatkan perhatian lebih besar.

Referensi

"Men’s brains shrink faster than women’s: what that means for Alzheimer’s." Nature. Diakses Oktober 2025.

"Male Brains Shrink Faster Than Female Brains, Study Finds." Science Alert. Diakses Oktober 2025.

Anne Ravndal et al., “Sex Differences in Healthy Brain Aging Are Unlikely to Explain Higher Alzheimer’s Disease Prevalence in Women,” Proceedings of the National Academy of Sciences 122, no. 42 (October 13, 2025), https://doi.org/10.1073/pnas.2510486122.

Editorial Team