ilustrasi otak manusia (pexels.com/meo)
Meski penelitian soal penuaan otak telah berlangsung puluhan tahun, tetapi para ahli menyoroti bahwa bidang ini masih bias terhadap jenis kelamin.
Pada tahun 2019, hanya 5 persen studi di bidang saraf dan psikiatri yang mempertimbangkan pengaruh jenis kelamin dalam analisisnya. Akibatnya, banyak hasil riset yang saling bertentangan. Ada studi yang menyebut penyusutan otak lebih cepat terjadi pada laki-laki, tetapi ada pula yang mengatakan sebaliknya.
Penelitian terbaru dari Universitas Oslo ini mencoba memberikan gambaran lebih seimbang dengan melihat volume otak total, ketebalan korteks, area permukaan, dan volume subkortikal pada perempuan dan laki-laki. Namun, dampak penyusutan ini terhadap fungsi kognitif masih perlu diteliti lebih lanjut.
Beberapa ilmuwan bahkan menduga, dalam kasus tertentu, penyusutan otak bisa jadi justru bagian dari proses adaptasi alami otak terhadap penuaan.
Sebuah tinjauan ilmiah tahun 2023 memperingatkan bahwa bias ilmiah yang berkelanjutan dalam penelitian mengenai otak dapat memiliki “konsekuensi serius” terhadap kesehatan, khususnya pada perempuan, yang selama ini masih kurang terwakili dalam studi neurologi.
Para peneliti sepakat bahwa riset tentang otak perempuan yang menua sudah saatnya mendapatkan perhatian lebih besar.
Referensi
"Men’s brains shrink faster than women’s: what that means for Alzheimer’s." Nature. Diakses Oktober 2025.
"Male Brains Shrink Faster Than Female Brains, Study Finds." Science Alert. Diakses Oktober 2025.
Anne Ravndal et al., “Sex Differences in Healthy Brain Aging Are Unlikely to Explain Higher Alzheimer’s Disease Prevalence in Women,” Proceedings of the National Academy of Sciences 122, no. 42 (October 13, 2025), https://doi.org/10.1073/pnas.2510486122.