ilustrasi penyuntikan vaksin (nytimes.com)
Untuk mengetahui pengaruh vaksinasi pada infeksi SARS-CoV-2, CDC membandingkan mereka yang sudah divaksin mRNA dan terinfeksi dengan mereka yang terinfeksi serta belum divaksin.
Analisis CDC menunjukkan bahwa individu yang menerima vaksin COVID-19 mRNA parsial atau paripurna dan terkena COVID-19 mengalami sakit selama 6 hari lebih sedikit dan menghabiskan 2 hari lebih sedikit di tempat tidur, daripada mereka yang mengembangkan COVID-19 dan belum menerima vaksinasi.
Selain itu, mereka yang divaksinasi mRNA sekitar 60 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan gejala, seperti demam atau menggigil, dibandingkan mereka yang tidak. Lebih lagi, mereka yang divaksin parsial atau paripurna lalu terinfeksi COVID-19 lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan SARS-CoV-2 ke orang lain.
"... peserta penelitian yang divaksinasi komplet atau parsial memiliki virus 40 persen lebih sedikit yang terdeteksi di hidung mereka (atau, beban virus yang lebih rendah). Virus terdeteksi (atau, tingkat pelepasan virus) selama enam hari lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksinasi saat terinfeksi," ujar CDC.