ilustrasi vaksin COVID-19 Comirnaty produksi Pfizer-BioNTech (reuters.com/Edgar Su)
Dimuat dalam jurnal The Lancet pada 29 Oktober 2021 lalu, sebuah penelitian gabungan antara Harvard, Amerika Serikat (AS), dan Clalit Research Institute, Israel, ingin mencari tahu keampuhan dosis ketiga vaksin Pfizer-BioNTech (BNT162b2) dalam mencegah COVID-19 parah.
Para peneliti memantau data 728.321 partisipan yang telah menerima vaksin Pfizer-BioNTech dosis ketiga antara Juli 2020 hingga September 2021. Para partisipan ini dibandingkan dengan partisipan penerima dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech dengan jumlah yang sama.
Studi bertajuk "Effectiveness of a third dose of the BNT162b2 mRNA COVID-19 vaccine for preventing severe outcomes in Israel" yang telah menjalani ulasan sejawat (peer review) ini dianggap sebagai studi terhadap suntikan booster terbesar saat ini.
"Dalam penelitian ini, kami memprakirakan efektivitas mulai dari hari ke-7 setelah dosis ketiga, serupa dengan periode yang mendefinisikan vaksinasi komplet setelah dosis kedua. Pilihan ini didukung oleh konsentrasi antibodi tinggi pada individu, 7 hari setelah pemberian dosis ketiga," tulis penelitian tersebut.