Manajemen diabetes tipe 2 melibatkan perubahan gaya hidup dan pola makan dan, dalam beberapa kasus, obat-obatan. Nutrisi paling baik diperoleh dari sumber makanan, tetapi defisiensi nutrisi yang parah perlu diobati dengan bantuan suplemen.
Penggunaan suplemen harus berdasarkan rekomendasi dokter atau ahli gizi. Dan, penting diingat bahwa suplemen tidak dimaksudkan untuk mengobati, menyembuhkan, atau mencegah penyakit.
Di bawah ini dipaparkan apa saja suplemen untuk penderita diabetes tipe 2.
Vitamin B1 juga dikenal sebagai tiamin. Banyak orang dengan diabetes kekurangan tiamin, yang dapat menyebabkan beberapa komplikasi diabetes. Juga terdapat beberapa bukti yang menghubungkan rendahnya kadar tiamin dengan penyakit jantung dan kerusakan pembuluh darah.
Tiamin adalah vitamin yang larut dalam air. Namun, benfotiamin, bentuk suplemen tiamin, larut dalam lemak, yang artinya lebih mudah menembus membran sel. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa benfotiamin dapat mencegah komplikasi diabetes.
Suplemen vitamin B12 direkomendasikan bagi orang dengan diabetes atau neuropati yang sudah berlangsung lama. Namun, penggunaan suplementasi vitamin B12 dan folat pada pasien diabetes harus dilakukan dengan hati-hati. Ini karena kelebihan vitamin B12 dapat menimbulkan berbagai efek samping.
Sumber vitamin B12 meliputi hati sapi, kerang, produk susu, telur, ayam, ikan, dan daging. Vitamin B12 tidak ditemukan pada tumbuhan, jadi vitamin ini menjadi perhatian khusus bagi orang yang mengikuti pola makan nabati.
Vitamin D diyakini dapat menurunkan risiko berkembangnya kondisi autoimun, seperti diabetes tipe 1, dan dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
Selain itu, menambahkan suplementasi vitamin D ke terapi insulin terbukti membantu memperlambat perkembangan penyakit pada anak-anak dengan diagnosis diabetes tipe 1.
Magnesium adalah nutrisi penting yang ditemukan dalam banyak makanan. Suplementasi magnesium dapat meningkatkan kadar glukosa pada orang dengan diabetes. Magnesium juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada mereka yang berisiko.
Cara terbaik untuk mencukupi kebutuhan magnesium adalah lewat makanan. Konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen magnesium. Terlalu banyak asupan dapat berbahaya dan menyebabkan efek samping, seperti mual dan diare.
Kromium adalah mineral yang membantu tubuh menggunakan glukosa secara efisien dan mungkin bermanfaat untuk sensitivitas insulin dan kontrol glukosa darah. Kebutuhan harian kromium kebanyakan orang adalah antara 20–35 mcg, yang bisa didapatkan dari makanan. Namun, orang dengan diabetes mungkin membutuhkan dosis tinggi hingga 1.000 mcg.
Perlu diingat bahwa kelebihan kromium dapat menyebabkan sakit perut dan kerusakan ginjal. Jadi, suplementasi kromium harus dilakukan di bawah pengawasan dokter.
Vitamin C dapat meningkatkan kontrol glikemik dan sensitivitas insulin. Vitamin C dapat berperan protektif dalam mencegah perkembangan diabetes tipe 2. Selain itu, terdapat bukti bahwa orang dewasa dengan pradiabetes atau diabetes memiliki kebutuhan vitamin C yang lebih besar.
Asam alfa-lipoat (ALA) adalah asam lemak yang bertindak sebagai antioksidan yang kuat. Asam alfa-lipoat terbukti bermanfaat untuk orang diabetes dengan cara:
Manajemen diabetes berarti membuat perubahan gaya hidup dan mungkin berarti menggunakan suplemen untuk mengelola kadar glukosa darah. Defisiensi vitamin umum terjadi pada pengidap diabetes dan dapat menyebabkan gejala atau komplikasi.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui apa saja suplemen yang kamu butuhkan dan apa saja manfaatnya.
Referensi
Medical News Today. Diakses pada September 2024. Are vitamins beneficial for diabetes.
Verywell Health. Diakses pada September 2024. Supplements for Diabetes.
Verywell Health. Diakses pada September 2024. Vitamins for Type 2 Diabetes: What’s Recommended?