Jahe adalah tanaman serbaguna. Ini telah digunakan selama ribuan tahun untuk membumbui makanan, tetapi orang juga menggunakannya untuk mengobati penyakit tertentu, seperti mual dan kram menstruasi.
Tidak sepenuhnya jelas apakah jahe berinteraksi dengan obat diabetes. Namun, ada bukti bahwa jahe dapat menurunkan gula darah dan HbA1C. Studi lain menunjukkan bahwa itu tidak memengaruhi gula darah puasa, tetapi bisa menurunkan HbA1C.
Kalau kamu menambahkan jahe ke dalam pola makan, pastikan untuk memantau gula darah lebih sering. Waspadai gejala gula darah rendah, seperti pusing, gemetar, dan cemas. Dokter mungkin juga ingin memeriksa level HbA1C kamu dan melihat apakah perlu ada perubahan pada rutinitas pengobatan.
Kalau kamu makan manisan atau acar jahe, carilah produk yang bebas gula atau rendah garam. Ini bisa membantu mencegah lonjakan gula darah atau tingkat tekanan darah.
Itulah beberapa suplemen yang bisa berinteraksi dengan obat diabetes. Beberapa suplemen dapat mengganggu kerja obat, seperti St. John's wort dan ginseng, sementara niasin mungkin mengubah cara tubuh merespons insulin.
Sebelum mulai mengonsumsi suplemen makanan, bicarakan dengan dokter. Dokter dapat memberi tahu interaksi mana yang harus dihindari, cara mengelolanya, dan memberi saran tentang suplemen yang aman.
Referensi
"Dietary Supplements That Can Interact with Your Diabetes Medications." GoodRx Health. Diakses Juli 2024.
"Diabetes and Dietary Supplements: What You Need To Know." National Center For Complementary and Alternative Medicine. Diakses Juli 2024.
"Vitamins, Minerals, and Supplements." American Diabetes Association. Diakses Juli 2024.