Kanker anal bisa menyebar ke jaringan dan organ tubuh lain, termasuk paru-paru, hati, dan tulang. Jika sampai terjadi, ini bisa menimbulkan gejala seperti:
- Inkontinensia tinja: Hilangnya kendali atas buang air besar, termasuk kebocoran tinja saat kentut atau kehilangan kendali total yang menyebabkan tinja bocor saat beraktivitas sehari-hari atau saat istirahat.
- Obstruksi: Tumor besar dapat menyumbat saluran anus, menyebabkan tinja menjadi tipis, diare, atau ketidakmampuan buang air besar.
- Pendarahan hebat: Pendarahan dubur yang banyak dan berulang dapat menyebabkan anemia, menyebabkan kelemahan dan kelelahan.
- Sakit perut, punggung, atau tulang: Kanker anal yang menyebar ke jaringan dan organ tubuh lain, seperti hati atau tulang, dapat menyebabkan sakit perut atau punggung yang seringkali memburuk di malam hari.
Kesulitan bernapas: Ketika kanker dubur menyebar ke paru-paru (metastasis paru-paru), hal ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, sesak napas, dan batuk.
Gejala kanker anal yang paling umum adalah pendarahan dubur, benjolan atau pertumbuhan di dalam atau dekat anus, nyeri atau ketidaknyamanan di area anus, atau gatal di dalam atau sekitar anus.
Seiring pertumbuhan kanker, gejala tambahan seperti pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, perubahan tinja, dan perubahan buang air besar dapat terjadi.
Temui dokter jika kamu mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas. Ketika terdeteksi dan diobati sebelum menyebar, kemungkinan pengobatan kanker berhasil akan lebih tinggi.
Referensi
Canadian Cancer Society. Diakses pada April 2024. Symptoms of anal cancer.
The American Society of Colon and Rectal Surgeons. Diakses pada April 2024. Anal Cancer.
American Cancer Society. Diakses pada April 2024. Signs and Symptoms of Anal Cancer.
BMC Gastroenterology, April 2016. Presenting symptoms predict local staging of anal cancer: a retrospective analysis of 86 patients.
MedlinePlus. Diakses pada April 2024. Anal cancer.
Cancer Research UK. Diakses pada April 2024. Symptoms of anal cancer.