Istilah gaslighting ramai diperbincangkan sejak kemunculan film yang berjudul Gas Light, yaitu film adaptasi tahun 1940 dan 1944. Pada film tersebut menceritakan tentang seorang tokoh laki-laki yang melakukan manipulasi kepada istrinya dan meyakinkannya bahwa ia sudah gila. Hal ini dilakukan untuk menutup tindakan kriminal yang dilakukan laki-laki tersebut.
Sejak tahun 1960-an, istilah ini mulai sering digunakan. Menurut Oxford Dictionary, gaslighting merupakan bentuk manipulasi yang dilakukan seseorang terhadap orang lain. Manipulasi ini termasuk manipulasi psikologis yang dilakukan dalam hubungan interpersonal contohnya, antar teman, atasan kepada bawahan, atau hubungan dengan pasangan.
Orang yang melakukan gaslighting disebut gashlighter. Seorang gashlighter akan terus berusaha meyakinkan orang yang diajak bicara, agar percaya tentang sesuatu yang dibicarakan dan mengakui bahwa ia yang paling benar. Maka dari itu, sering kali perilaku gaslighting disebut dengan kekerasan emosional, karena gashlighter akan memanfaatkan emosi korbannya.
Gashlighting termasuk ke dalam gangguan psikologis yang disebut dengan narcissistic personality disorder (NPD), yaitu gangguan kepribadian yang merasa dirinya lebih penting dari orang lain. Perilaku narsisme adalah salah satu faktor penyebab gashlighting. Selain itu, kepribadian sosiopat, psikopat, dan diktator juga menjadi penyebab timbulnya gashlighting. Seseorang yang bersikap diktator cenderung lihai dalam memanipulasi keadaaan dan kebohongan menjadi kebenaran.
Seorang gashlighter cenderung tidak sadar bahwa ia melakukan gashlighting. Maka dari itu, kita perlu mengenali tanda-tanda orang yang melakukan gashlighting. Berikut ini 5 tanda pelaku gashlighting.