Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi softlens (vecteezy.com/tuyara)
ilustrasi lensa kontak (vecteezy.com/tuyara)

Intinya sih...

  • Salah satu sinyal paling jelas bahwa lensa kontakmu sudah tidak layak pakai adalah ketika penglihatan mulai terasa buram.

  • Mata kering adalah salah satu keluhan paling umum yang dialami oleh pengguna lensa kontak, khususnya ketika lensa sudah melewati masa pakainya.

  • Waspadai jika lensa kontak yang kamu pakai membuat penglihatan kabur, berbayang, atau terasa terdistorsi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lensa kontak bukan sekadar alat bantu penglihatan, tetapi juga bagian dari gaya hidup banyak orang. Praktis, memberi tampilan yang lebih natural, dan terasa ringan saat dipakai, lalasan-alasan tersebut membuatnya jadi pilihan populer dibanding kacamata. Namun, di balik kenyamanan tersebut, ada hal penting yang kerap dilupakan, bahwa lensa kontak punya masa pakai terbatas. Seiring waktu, permukaannya bisa aus, retak halus, atau menipis, hingga akhirnya justru membahayakan kesehatan mata.

Karena itu, mengenali tanda-tanda lensa kontak yang sudah tidak layak pakai sangatlah penting. Lensa yang rusak bukan cuma membuat mata terasa perih atau penglihatan jadi buram, tetapi juga bisa menjadi pintu masuk bagi kuman penyebab infeksi serius. Baca terus untuk tahu ciri-ciri lensa kontak yang sebaiknya segera diganti sebelum menimbulkan masalah.

1. Penglihatan buram dan rasa tidak nyaman

Salah satu sinyal paling jelas bahwa lensa kontakmu sudah tidak layak pakai adalah ketika penglihatan mulai terasa buram. Seiring pemakaian, lensa bisa mengumpulkan kotoran, debu halus, atau lapisan protein dari air mata yang menempel di permukaannya. Penumpukan ini membuat lensa kehilangan kejernihannya dan menurunkan kualitas penglihatan.

Jika kamu mulai sering menyipitkan mata untuk melihat lebih jelas, atau merasakan ketidaknyamanan setiap kali memakainya, besar kemungkinan lensa tersebut sudah melewati masa terbaiknya. Ini bukan cuma mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga berisiko menimbulkan iritasi dan infeksi mata bila terus diabaikan.

2. Infeksi atau iritasi mata yang sering kambuh

Lensa kontak memang praktis, tetapi jika tidak dirawat dengan baik, alat bantu penglihatan ini bisa berubah menjadi tempat bakteri berkembang biak.

Saat mata mulai sering tampak merah, terasa gatal, atau muncul rasa perih setiap kali lensa dipakai, itu pertanda ada sesuatu yang tidak beres. Bisa jadi lensa sudah kotor, tergores halus, atau bahkan mulai rusak.

Masalah ini bukan sekadar soal kenyamanan. Lensa yang tidak lagi higienis dapat meningkatkan risiko infeksi serius pada mata, termasuk keratitis, yang bisa mengganggu penglihatan dalam jangka panjang. Karena itu, setiap keluhan kecil pada mata saat menggunakan lensa kontak sebaiknya tidak diabaikan.

3. Mata kering dan terasa kasar

ilustrasi memakai lensa kontak (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Mata kering menjadi salah satu keluhan paling umum yang dialami oleh pengguna lensa kontak, khususnya ketika lensa sudah melewati masa pakainya.

Saat lensa tidak lagi mampu menahan kelembapan dengan baik, mata bisa mulai terasa kering, muncul rasa gatal, atau bahkan seperti ada butiran pasir yang mengganggu setiap kali berkedip. Sensasi ini bukan sekadar membuat tidak nyaman, tetapi juga menandakan lensa sudah tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Jika terus dibiarkan, gesekan antara lensa yang kaku dengan permukaan mata bisa memicu iritasi hingga peradangan. Karena itu, ketika gejala mata kering mulai muncul dan tak kunjung reda, sebaiknya lensa kontak segera dilepas dan diganti dengan yang baru.

4. Lensa robek atau rusak

Kondisi fisik lensa kontak sering kali diremehkan. Robekan kecil, retakan halus, atau kerusakan sekecil apa pun merupakan tanda bahwa lensa kontak tidak boleh dipakai lagi.

Meski tampak sepele, tetapi permukaan yang tidak rata dari lensa rusak bisa menggores kornea setiap kali kamu berkedip. Akibatnya, mata bisa mengalami iritasi, perih, hingga luka mikroskopis yang menjadi pintu masuk bagi bakteri. Dari situlah risiko infeksi serius bermula, termasuk keratitis yang berpotensi mengancam penglihatan.

Karena itu, selalu periksa lensa sebelum dipakai. Jika ada cacat walaupun sedikit, lebih aman membuangnya dan mengganti dengan yang baru.

5. Bentuk lensa tidak lagi normal

Lensa kontak yang bengkok, penyok, atau bentuknya tidak lagi sempurna sebaiknya jangan dipakai lagi, buang saja. Permukaan yang tidak rata dapat menggores kornea setiap kali mata berkedip, menciptakan luka kecil yang menjadi jalan masuk bagi bakteri. Kondisi ini bukan hanya meningkatkan risiko infeksi, tetapi juga bisa menimbulkan komplikasi serius.

Selain itu, lensa yang sudah rusak sering kali membuat penglihatan menjadi buram atau tidak stabil, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Karena itu, penting untuk selalu memeriksa kondisi lensa sebelum dipakai.

6. Lensa sekali pakai melebihi batas waktu

ilustrasi lensa kontak (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Setiap jenis lensa kontak dirancang dengan masa pakainya masing-masing. Ada yang cuma untuk sehari, seminggu, ada pula yang bertahan hingga sebulan. Sayangnya, banyak orang tergoda untuk memakainya lebih lama dari jadwal, biasanya karena mau "berhemat". Padahal, kebiasaan ini berisiko bagi kesehatan mata.

Lensa sekali pakai yang dipakai melewati batas waktunya cenderung menumpuk kotoran, protein, dan bakteri di permukaannya. Akibatnya, mata lebih mudah mengalami iritasi, rasa perih, bahkan infeksi serius yang bisa mengancam penglihatan.

7. Lensa tidak lagi memberikan hasil optimal

Jika lensa kontak yang kamu pakai membuat penglihatan kabur, berbayang, atau terasa terdistorsi, itu tanda jelas bahwa lensa sudah tidak bekerja sebagaimana mestinya. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Mulai lensa yang sudah melewati masa pakai, permukaan yang rusak, atau bahkan resep yang sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi matamu saat ini.

Dalam situasi seperti ini, memaksakan diri tetap memakai lensa lama bisa memperburuk keadaan, mulai dari rasa tidak nyaman, sakit kepala, hingga potensi gangguan kesehatan mata. Solusi terbaik adalah segera mengganti dengan lensa baru yang sesuai. Kadang, dokter mata mungkin menyarankan resep berbeda atau jenis lensa lain yang lebih cocok dengan kebutuhan matamu.

Mengetahui tanda-tanda lensa kontak yang sudah rusak atau tidak layak pakai adalah kunci untuk menjaga kesehatan mata. Jangan menunggu sampai terjadi iritasi atau infeksi serius baru menggantinya. Ingat, mata adalah aset berharga, jadi jangan kompromi dengan kualitas lensa kontak yang kamu gunakan.

Referensi

"4 Signs That Your Contacts Need to Be Replaced." Pearle Vision. Diakses pada Agustus 2025.
"5 Signs It’s Time To Replace Your Contact Lenses." Doctors Eyecare Wetaskiwin (WeTaskiwi Eye Care). Diakses pada Agustus 2025.
"6 Reasons It’s Time to Switch Your Contact Lenses." Weston Contact Lens Institute. Diakses pada Agustus 2025.

Editorial Team