Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pandangan Buram atau Kabur? Inilah 8 Kemungkinan Penyebabnya  

pexels.com/Skitterphoto

Penglihatan kabur, buram, atau tidak jelas adalah masalah visual yang umum terjadi. Namun, kamu perlu waspada karena bisa jadi itu adalah tanda adanya penyakit yang lebih serius.

Karena mata adalah salah satu organ penting, jangan meremehkan pandangan yang buram. Kamu mesti tahu penyebabnya agar bisa segera ditangani dan terhindar dari komplikasi yang tak diinginkan. Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab penglihatan kabur, simak selengkapnya, ya!

1. Kamu perlu kacamata baru

pexels.com/Designecologist

Dilansir Health, rabun jauh (miopia), rabun dekat (hipermetropia), dan mata silinder (astigmatisme) adalah penyebab paling umum penglihatan menjadi kabur. Penyebabnya adalah cahaya yang tidak terfokus pada retina, sehingga otak tidak bisa membaca sinyal dari retina.

Menurut sebuah laporan dalam jurnal "Community Eye Health Journal" tahun 2017, cara paling umum untuk mengobati kelainan refraksi seperti rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme adalah dengan menggunakan kacamata. Kacamata dengan lensa korektif akan meningkatkan ketajaman penglihatan dan lebih nyaman untuk digunakan.

Kalau penglihatanmu beberapa waktu belakangan menjadi buram, cobalah untuk cek kondisi mata, karena mungkin saja kamu membutuhkan kacamata baru.

2. Tidak melepaskan lensa kontak saat tidur

ilustrasi menggunakan lensa kontak (unsplash.com/Hubble)

Lensa kontak banyak dipakai karena dinilai lebih praktis. Namun, kalau kamu tidak menggunakan dan menjaga kebersihannya dengan benar, maka bisa terjadi infeksi. Salah satu hal yang harus dihindari adalah tidur dengan lensa kontak masih terpasang di mata.

Entah karena lupa atau keburu capek, kebiasaan itu dapat menyebabkan infeksi pada kornea, sehingga membuat penglihatan kabur.

Ada sebuah studi dalam jurnal "Asian Journal of Pharmaceutical Research and Health Care" tahun 2017 yang menemukan bahwa pemakai lensa kontak reusable (mingguan atau bulanan) cenderung lebih sering mengalami komplikasi dibandingkan pemakai lensa kontak sekali pakai (harian).

Sering mengganti lensa kontak dan melakukan pemeriksaan mata rutin dapat menurunkan kemungkinan terkena komplikasi ini.

3. Katarak

pixabay.com/newarta

Katarak adalah permasalahan mata yang muncul karena penuaan dan umumnya menyerang usia lanjut atau lansia. Penyakit mata ini menyebabkan lensa depan mata menjadi buram, sehingga menghalangi cahaya yang akan masuk ke retina. Butuh beberapa waktu bagi katarak untuk berkembang dan kondisi ini sering kali tidak menimbulkan rasa sakit.

Menurut sebuah laporan dalam jurnal "The BMJ" tahun 2006, katarak menjadi penyebab kebutaan tertinggi di negara berkembang. Setiap tahunnya diperkirakan bertambah 1-2 juta orang yang mengalami kebutaan di seluruh dunia akibat penyakit ini. Kabar baiknya, 75 persen kebutaan akibat katarak bisa diobati dan dicegah.

Ketika katarak tumbuh dan mengganggu penglihatan, maka sebaiknya dioperasi. Jangan khawatir, operasi katarak adalah salah satu jenis operasi yang memiliki tingkat kesuksesan tinggi.

4. Glaukoma

glaucoma.org

Glaukoma adalah salah satu penyebab utama kebutaan pada orang-orang yang berusia di atas 60 tahun, dan memang lebih sering menyerang lansia.

Dilansir Health, glaukoma disebabkan oleh tekanan ekstra pada mata, sehingga merusak saraf optik. Perkembangan glaukoma biasanya berjalan lambat, karena penderita akan kehilangan penglihatan secara bertahap.

Menurut sebuah studi dalam jurnal "Middle East African Journal of Ophthalmology" tahun 2015, kasus glaukoma diperkirakan terus meningkat seiring pertambahan usia penduduk di seluruh dunia. Afrika dilaporkan sebagai wilayah dengan penderita glaukoma tertinggi.

5. Degenerasi makula

unsplash.com/BBH Singapore

Seiring bertambahnya usia, terutama setelah melewati usia 60 tahun, seseorang jadi lebih rentan mengalami degenerasi makula. Degenerasi makula menyebabkan hilangnya penglihatan sentral (detail objek menjadi buram), sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari seperti mengemudi dan membaca. 

Menurut sebuah laporan dalam jurnal "Community Eye Health Journal" tahun 2014, degenerasi makula memengaruhi sekitar 8,7 persen populasi dunia dan menjadi penyebab utama kebutaan pada orang berusia 50 tahun ke atas di negara industri. 

6. Diabetes

ilustrasi cek gula darah (pexels.com/PhotoMIX Company)

Orang-orang dengan diabetes yang tidak mengontrol kadar gula darahnya dengan baik bisa berisiko mengalami komplikasi retinopati diabetik. Kondisi tersebut bisa terjadi akibat pembuluh darah di belakang mata mengalami kerusakan atau bocor.

Suntikan dan operasi laser bisa membantu menyelamatkan penglihatan akibat komplikasi diabetes yang satu ini.

Sebuah penelitian dalam "Medicine Journal" tahun 2018 menemukan bahwa retinopati diabetik masih menjadi penyebab utama kebutaan pada penduduk usia produktif (15-65 tahun).

Skrining dan pengobatan dini serta menjaga tekanan darah dan glukosa di batas normal dapat mencegah kebutaan akibat retinopati diabetik. 

7. Tekanan darah tinggi

pixabay.com/McRonny

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan stroke dan penyakit jantung. Stroke mini (
transient ischemic attack atau TIA) dapat terjadi pada mata, atau yang biasa disebut oklusi vena. Kondisi ini dapat membuat penglihatan menjadi kabur dan biasanya hanya terjadi pada satu mata.

Menurut sebuah studi dalam "Medicine" tahun 2020, berdasarkan lokasinya, oklusi vena dibagi menjadi dua, yaitu oklusi vena retinal sentral dan oklusi vena retinal cabang. Oklusi vena retina disebabkan oleh penyakit seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi. 

8. Gegar otak

elitecme.com

Benturan keras pada kepala yang mengakibatkan masalah penglihatan kemungkinan menunjukkan adanya cedera kepala. Cedera kepala berat seperti gegar otak bisa menjadikan penglihatan kabur, ganda, atau kesulitan fokus.

Menurut sebuah studi dalam jurnal "Clinical and Experimental Optometry" tahun 2018, sebanyak 69 persen dari 100 subjek berusia 11-17 tahun yang menderita gegar otak mengalami setidaknya satu masalah penglihatan. 

Itulah beberapa penyebab dari pandangan yang kabur. Selain dengan menjaga pola hidup sehat, usahakan untuk melakukan pemeriksaan mata rutin setidaknya sekali setahun, mengingat mata adalah salah satu pancaindra penting. Jadi, bila memang ada gangguan di mata, dokter spesialis mata bisa segera memberikan penanganan untuk mencegah komplikasi serius.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us