Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bakteri (unsplash.com/CDC)
ilustrasi bakteri (unsplash.com/CDC)

Pasukan tentara Israel di Gaza dikabarkan mengalami penyakit yang disebabkan bakteri Shigella. Sejak awal perang di Jalur Gaza, sumbangan makanan telah diterima oleh tentara Israel. Hal ini diduga mengakibatkan peningkatan penyakit di kalangan tentara Israel. Cara penyimpanan beberapa makanan yang buruk diduga memicu penyebaran Shigella. 

Infeksi bakteri Shigella terjadi melalui kontak langsung dan melalui makanan. Sebenarnya, apa itu bakteri Shigella? Bagaimana bakteri tersebut menyebabkan seseorang jatuh sakit? Berikut pembahasannya. 

1. Apa itu bakteri Shigella?

ilustrasi bakteri (unsplash.com/CDC)

Dilansir WebMD, bakteri Shigella dapat menyebabkan infeksi yang dinamakan shigellosis, yaitu sejenis keracunan makanan. Infeksi bakteri ini dapat menyebabkan nyeri perut, demam, hingga diare yang disertai darah. 

Ada beberapa spesies Shigella, antara lain Shigella sonnei, Shigella flexneri, Shigella boydii, dan Shigella dysenteriae. Mengutip penjelasan United States Department of Agriculture, Shigella sonnei menjadi penyebab sebagian besar penyakit shigellosis di negara-negara maju. Sementara itu, Shigella flexneri merupakan spesies yang paling umum menyebabkan penyakit di negara berkembang.

2. Cara penularan bakteri Shigella

ilustrasi toilet (unsplash.com/ Giorgio Trovato)

Bakteri Shigella mudah menular ke orang lain. Menurut laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), hanya diperlukan sejumlah kecil bakteri untuk dapat menyebabkan seseorang jatuh sakit. Seseorang dapat terkena infeksi jika menelan bakteri Shigella. Beberapa cara seseorang dapat terinfeksi Shigella, di antaranya:

  • Menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi bakteri Shigella, kemudian menyentuh mulut.
  • Mengonsumsi makanan yang disiapkan oleh orang yang terkena infeksi Shigella.
  • Menelan air kolam atau danau yang terkontaminasi tinja.
  • Minum air yang terkontaminasi bakteri.

3. Bakteri Shigella yang masuk ke tubuh berkembang biak di usus

ilustrasi organ tubuh (pexels.com/MART PRODUCTION)

WebMD melansir, bakteri Shigella dapat melewati lambung kemudian berkembang biak di usus kecil. Bakteri tersebut kemudian menyebar ke usus besar sehingga menyebabkan kram perut dan diare. Selanjutnya, Shigella keluar dari tubuh melalui tinja. Penyakit ini dapat menular ketika bakteri pada tinja berpindah ke mulut orang lain.

Mengutip penjelasan Healthline, bakteri Shigella dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi atau kontak dengan tinja yang mengandung bakteri Shigella. Bakteri tersebut dapat melepaskan racun yang dapat mengiritasi usus sehingga menyebabkan diare.

4. Penyembuhan infeksi Shigella

ilustrasi nyeri perut (pixabay.com/unknownuserpanama)

Menurut CDC, seseorang yang terinfeksi bakteri Shigella biasanya mulai menunjukkan gejala 1 sampai 2 hari setelah terpapar bakteri. Sebagian orang merasakan demam, nyeri perut, hingga diare, sementara sebagian lagi tanpa gejala. Meski sebagian orang tidak menunjukkan gejala sama sekali, ia masih bisa menularkan bakteri Shigella ke orang lain.

Biasanya, gejala berlangsung selama 5 sampai 7 hari. Namun, beberapa orang bisa mengalami gejala yang lebih lama hingga 4 minggu atau lebih. Orang yang terkena infeksi Shigella masih dapat menularkan infeksinya ke orang lain selama beberapa minggu setelah diarenya sembuh. Seseorang dengan kondisi kesehatan yang buruk atau sistem kekebalan tubuhnya lemah, misalnya menderita HIV atau mendapat pengobatan kanker kemungkinan mengalami gejala yang lebih lama.

Penderita infeksi Shigella harus memperbanyak cairan untuk mencegah dehidrasi. Dengan rehidrasi oral atau penggantian elektrolit yang tepat, shigellosis dapat sembuh dengan sendirinya. Pada kasus yang lebih berat, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mempercepat penyembuhan.

5. Cara mencegah infeksi Shigella

ilustrasi mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir (pexels.com/Karolina Grabowska)

Cara terbaik untuk mencegah penyebaran bakteri Shigella adalah dengan menjaga kebersihan diri. Pastikan selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet, setelah mengganti popok, serta sebelum menyiapkan makanan dan sesudahnya. Beberapa langkah lain untuk mencegah shigellosis antara lain:  

  • Membuang popok kotor ke dalam kantong tertutup atau tempat sampah untuk mencegah penyebaran bakteri.
  • Menggunakan sabun dan air ketika mencuci tangan.
  • Menghindari kontak langsung dengan penderita shigellosis setidaknya sampai beberapa hari setelah diarenya sembuh.
  • Tidak menyiapkan makanan untuk orang lain jika sedang diare.  

Bakteri Shigella dapat menyebabkan diare hingga diare disertai darah. Bakteri ini dapat menyebar ke orang lain ketika mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri Shigella

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team