Ingin Tes HPV? Ini 6 Hal yang Harus Kamu Tahu

Human papillomavirus (HPV) adalah serangkaian virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin, sel abnormal, dan jenis kanker tertentu. Virus ini ditularkan melalui kontak kulit ke kulit atau genital.
Menurut laporan dalam jurnal Sexually Transmitted Diseases, HPV sangat umum, sekitar 80 persen orang yang aktif secara seksual akan memiliki HPV pada suatu titik hidup saat usia 45 tahun, walaupun sebagian besar kasus virus akan hilang dengan sendirinya.
Kebanyakan orang yang terkena HPV berusia akhir belasan dan awal 20-an, tetapi siapa pun pada usia berapa pun yang aktif secara seksual dapat tertular HPV. Beberapa jenis virus dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kanker.
Nah, tes HPV dilakukan untuk mengetahui apakah kita memiliki jenis HPV yang meningkatkan risiko kanker serviks. Mengetahui hasilnya akan membuat kita lebih siap untuk membuat keputusan, seperti apakah akan menjalani perawatan atau menunggu dan memantau apakah akan hilang dengan sendirinya.
Apakah kamu berencana menjalani tes HPV? Inilah hal-hal yang perlu diketahui.
1. Tes apa saja yang dapat mendeteksi HPV?
Dokter menggunakan serangkaian tes untuk mendeteksi dan mendiagnosis HPV. Dilansir Cleveland Clinic, tes tersebut meliputi:
- Pap smear: Mendeteksi tanda-tanda kanker serviks dan HPV.
- Kolposkopi: Kalau Pap smear menunjukkan tanda-tanda HPV, dokter dapat melakukan kolposkopi. Untuk tes ini, dokter akan menempatkan mikroskop dengan lampu di pintu masuk vagina. Kolposkop memberikan dokter pandangan dekat pada serviks.
- Biopsi serviks: Tes ini mendiagnosis HPV dan kanker serviks dini lainnya. Dokter mengambil sampel jaringan serviks dan sampelnya akan diperiksa di bawah mikroskop.