Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi lapagan golf (unsplash.com/Jorge Zapata)
ilustrasi lapagan golf (unsplash.com/Jorge Zapata)

Intinya sih...

  • Orang yang tinggal di dekat lapangan golf memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit Parkinson, menurut temuan studi.
  • Tinggal dalam jarak 1,6 km dari lapangan golf meningkatkan risiko lebih dari dua kali lipat dibandingkan mereka yang tinggal lebih jauh.
  • Lokasi lapangan golf dan topografi karst berhubungan dengan risiko penyakit Parkinson. Paparan pestisida dapat terjadi melalui pasokan air tanah setelah hujan.

Sebuah studi kasus-kontrol menunjukkan, orang-orang yang tinggal di dekat lapangan golf memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit Parkinson.

Orang yang tinggal dalam jarak 1,6 km (1 mil) dari lapangan golf memiliki risiko lebih dari dua kali lipat terkena penyakit Parkinson dibandingkan mereka yang tinggal lebih dari 9,6 km (6 mil) jauhnya—bahkan setelah faktor usia, pendapatan, dan lingkungan sekitar diperhitungkan.

Tinggal di daerah layanan air dengan lapangan golf juga menunjukkan kemungkinan lebih tinggi terkena penyakit Parkinson dibandingkan dengan daerah layanan air lainnya atau memiliki sumur pribadi.

"Studi kami menemukan bahwa jarak dari lapangan golf dan topografi karst secara independen terkait dengan risiko penyakit Parkinson," kata pemimpin studi, Brittany Krzyzanowski, PhD, dari Barrow Neurological Institute kepada MedPage Today.

"Topografi karst menggambarkan wilayah dengan batuan dasar kapur yang perlahan larut seiring waktu, menciptakan rongga bawah tanah yang memungkinkan air dari permukaan bergerak lebih cepat melaluinya," tambahnya. "Ini berarti pestisida yang diaplikasikan pada rumput atau tanaman dapat lebih mudah berpindah ke pasokan air tanah setelah hujan."

Temuan ini menunjukkan bahwa orang yang tinggal di dekat lapangan golf harus waspada terhadap kemungkinan risiko dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan paparan. Misalnya dengan menanyakan hari dan jam berapa pihak lapangan golf melakukan penyemprotan. Selama penyemprotan, usahakan untuk tetap berada di dalam ruangan. Pertimbangkan untuk menggunakan filtrasi karbon untuk mengurangi risiko kontaminasi dari air minum.

Penyakit Parkinson telah dikaitkan dengan kontaminan lingkungan

ilustrasi penyakit Parkinson (freepik.com/freepik)

Penyakit Parkinson adalah kondisi otak yang menyebabkan masalah pada pergerakan, kesehatan mental, tidur, nyeri, dan masalah kesehatan lainnya. Kondisi ini memburuk seiring waktu. Meski tidak ada obatnya, tetapi terapi dan obat-obatan dapat mengurangi gejalanya.

Gejala umumnya meliputi tremor, kontraksi otot yang menyakitkan, dan kesulitan berbicara.

Penyakit Parkinson mengakibatkan tingginya angka kecacatan dan kebutuhan akan perawatan. Banyak juga pasien yang mengalami demensia.

Penyakit ini biasanya terjadi pada lansia, tetapi orang yang lebih muda juga dapat terkena. Laki-laki lebih sering terkena daripada perempuan.

Penyebab penyakit parkinson tidak diketahui, tetapi orang dengan riwayat penyakit ini dalam keluarga memiliki risiko lebih tinggi. Paparan polusi udara, pestisida, dan pelarut dapat meningkatkan risiko.

Penyakit ini jarang disebabkan hanya oleh faktor genetik atau lingkungan. Dalam kebanyakan kasus, interaksi antara kedua faktor tersebut menjadi predisposisi (peluang lebih tinggi untuk mengembangkan suatu penyakit atau kondisi karena gen, lingkungan, atau keduanya) terhadap penyakit Parkinson.

Toksin yang berkaitan dengan penyakit Parkinson

Toksin lingkungan telah dikaitkan erat dengan penyakit Parkinson, tetapi masih sulit untuk membuktikan bahwa racun tersebut secara langsung menyebabkannya. Ini meliputi:

  • Polusi udara, terutama di daerah perkotaan yang lebih besar.
  • Pestisida dan herbisida tertentu, seperti paraquat dan 2,4-dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D).
  • MPTP, neurotoksin sintetis yang sering ditemukan dalam obat-obatan terlarang.
  • Logam tertentu, seperti mangan (kadang-kadang digunakan dalam baterai) dan timbal.
  • Pelarut dan bahan kimia pembersih tertentu, seperti TCE, ditemukan dalam penghilang cat, pembersih rumah tangga, dan produk yang digunakan dalam dry cleaning dan manufaktur.

Toksin lingkungan ini dapat menjadi faktor risiko seseorang terkena penyakit Parkinson.

Penting untuk dicatat bahwa jumlah paparan racun lingkungan ini juga berperan. Sesekali mungkin bukan masalah besar, tetapi yang dikhawatirkan adalah paparan terus-menerus. Dan, paparan kronis ini juga bisa berbeda-beda pada setiap orang. Namun, makin banyak tahun paparan, maka makin tinggi risiko kamu mengalami gangguan neurologis.

Referensi

Brittany Krzyzanowski et al., “Proximity to Golf Courses and Risk of Parkinson Disease,” JAMA Network Open 8, no. 5 (May 8, 2025): e259198, https://doi.org/10.1001/jamanetworkopen.2025.9198.
"The Risk of Environmental Toxins on Parkinson’s Disease." Cleveland Clinic. Diakses Mei 2025.
"Risk of Neurologic Disorder Rises for People Who Live Near Golf Courses." Medpage Today. Diakses Mei 2025.

Editorial Team