Henry F. Raymond, DrPH, MPH, lektor kepala di Rutgers School of Public Health, mengatakan baik kendaraan umum atau pribadi sejatinya hanya berpengaruh kecil dalam menekan penyebaran COVID-19.
"Sayangnya, kita tidak bisa menerapkan keduanya. Kita juga tidak bisa menekan penyebaran virus dengan menggalakkan penggunaan transportasi umum," papar Raymond, sebagaimana dilansir dari situs Healthline.
Tentu saja, kendaraan pribadi, bersepeda, dan berjalan kaki memang terdengar lebih ampuh mencegah COVID-19. Namun, apakah pemerintah dan otoritas setempat sudah menangani masalah yang berhubungan dengan pengendara pribadi, seperti penjambretan dan begal? Jika belum, maka hal tersebut jadi PR tersendiri menuju new normal.
Langit pun sempat membiru berkat orang-orang yang tetap di rumah dan penggunaan kendaraan yang minim semasa pembatasan wilayah (lockdown) akibat COVID-19. Namun, bila jalan kembali ramai dengan kendaraan, bagaimana dengan pemanasan global?
Sempat bersyukur emisi karbon di AS menyusut, Rob Jackson, profesor departemen Earth System Science di Stanford University dan Ketua Global Carbon Project, menyayangkan saran penggunaan kendaraan pribadi oleh CDC.
"Jika COVID-19 mengurangi penggunaan transportasi umum dan meningkatkan penggunaan kendaraan pribadi, perubahan bisa berlangsung selama hingga beberapa tahun ke depan dan destruktif bagi iklim," papar Jackson sebagaimana dilansir dari CNBC.
Kalau begitu, apakah sebaiknya kamu memilih transportasi umum? Jika iya, apakah transportasi umum sudah menerapkan standar sesuai dengan protokol kesehatan dunia menghadapi COVID-19? Lagi-lagi, PR tambahan untuk penyedia jasa transportasi umum.
Baik transportasi pribadi atau umum, kami tetap menyuarakan saran yang sama dari CDC dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu:
- Mencuci tangan selama 20 detik dengan air dan sabun, atau pembersih tangan berbahan dasar alkohol,
- Hindari kebiasaan menyentuh hidung, mata, dan mulut,
- Jika bangkis atau batuk, tutupi dengan tisu atau siku. Buang tisu, lalu cuci tangan menurut langkah ke-1,
- Terapkan social distancing sejauh 1,8 - 2 meter,
- Gunakan masker, serta
- Tetap #DiRumahAja jika kondisi kurang fit atau memiliki riwayat medis yang membuatmu rentan terjangkit COVID-19.
Ingat, berangkat kerja memang hal yang penting demi menafkahi diri dan keluarga. Namun, jangan paksakan diri untuk tetap berangkat kerja jika kondisi tidak memungkinkan dan tetaplah WFH. Demi kamu dan orang lain juga, lho!