Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seseorang dengan PTSD (freepik.com/jcomp)

Gangguan stres pasca trauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD) adalah gangguan mental yang terjadi setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis.

Kondisi ini memiliki beberapa subtipe yang berbeda, tergantung gejala yang dirasakan.

PTSD dapat memiliki gejala serupa dan bahkan hadir dengan cara yang sama. Akan tetapi, tidak semua orang bereaksi terhadap peristiwa traumatis dengan cara maupun gejala yang sama. Sebab, setiap orang memiliki respons atau reaksi yang berbeda-beda.

PTSD bisa dialami siapa pun dan tidak mengenal usia. Akan tetapi, tidak semua orang yang mengalami peristiwa traumatis akan mengalami PTSD.

PTSD terjadi sebagai respons terhadap perubahan kimia dan saraf di otak setelah terpapar peristiwa yang mengancam. Sebagian pengidapnya mungkin tidak sadar dirinya mengalami gejala PTSD.

Di bawah ini akan dijelaskan beberapa subtipe PTSD berdasarkan gejalanya.

1. Respons stres normal

Respons stres (normal stress response) normal bisa merupakan tahapan sebelum PTSD berkembang, tetapi belum tentu respons ini akan berkembang menjadi PTSD.

Setiap orang dapat mengalami stres dalam berbagai cara, sehingga normal bagi setiap orang untuk merespons stres dan ancaman yang dialami.

Peristiwa seperti kecelakaan, cedera, penyakit, operasi, pengabaian, dan sumber ketegangan atau stres yang tidak masuk akal lainnya dapat menjadi penyebab dari respons stres yang normal.

Respons stres normal ini dapat diatasi secara efektif dengan dukungan dari orang-orang terkasih, seperti orangtua, sahabat, keluarga, dan lainnya.

Sesi terapi individu dan terapi kelompok juga bisa membantu. Bila tidak berkembang menjadi PTSD, seseorang yang mengalami respons stres normal dapat pulih dalam beberapa minggu.

2. Gangguan stres akut

Editorial Team

Tonton lebih seru di