Trismus: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, dan Pengobatan

Trismus atau rahang terkunci (lockjaw) atau kekakuan pada daerah rahang dan leher adalah kondisi medis yang membuat seseorang kesulitan untuk membuka mulutnya lebih dari 35 milimeter.
Selain menimbulkan rasa sakit, dampak lain trismus bisa menyebabkan masalah kesehatan termasuk kebersihan mulut yang buruk serta kesulitan dalam berbicara dan menelan.
Sebagian besar kasus trismus bersifat sementara, berlangsung sekitar dua minggu. Namun, pada kasus yang parah kondisi ini bisa bertahan secara permanen. Penyebab trismus pun beragam, salah satunya karena infeksi bakteri. Untuk informasi lebih lengkap mengenai trismus, baca terus artikel ini, ya!
1. Beberapa kemungkinan penyebab trismus
Ada beberapa kemungkinan penyebab trismus, di antaranya adalah:
- Cedera atau kerusakan rahang: contoh kasus yang dapat menyebabkan cedera atau kerusakan area rahang adalah patah tulang rahang, kerusakan jaringan setelah operasi gigi, cedera otot yang berkaitan dengan aktivitas mengunyah, memar di area sendi temporomandibular, dan hematoma (kumpulan darah di luar pembuluh darah).
- Peradangan: kondisi medis yang berhubungan dengan peradangan di mulut sehingga menyebabkan trismus adalah perikoronitis (peradangan yang menyerang jaringan gusi pada gigi geraham yang baru tumbuh), skleroderma (penyakit autoimun yang memengaruhi jaringan ikat), dan jaringan fibrosa lunak.
- Infeksi: jenis infeksi yang mungkin menjadi penyebab trismus adalah tetanus, gondongan, dan abses peritonsiler.
- Kanker dan/atau pengobatannya: diagnosis kanker di area kepala atau tenggorokan dapat memengaruhi fungsi rahang. Hal ini didukung oleh studi dalam Journal of Oral Biology and Craniofacial Research tahun 2016 yang menyatakan sebanyak 30 partisipan dengan kanker mulut mengalami trismus sebesar 53,3 persen. Persentase meningkat setelah menjalani operasi sebesar 86,7 persen dan setelah radioterapi sebesar 85,7 persen.
2. Gejala trismus
Gejala utama trismus adalah ketidakmampuan rahang untuk terbuka sebagaimana mestinya. Adapun gejala lainnya dapat meliputi:
- Rasa sakit atau kram di area rahang
- Sakit kepala
- Sakit telinga
- Kesulitan menggigit atau mengunyah makanan
- Kesulitan menelan
3. Faktor risiko yang dikaitkan dengan trismus
Mengacu artikel berjudul "Trismus" dalam publikasi StatPearls, dijelaskan mengenai beberapa faktor yang bisa meningkatkan terjadinya trismus, di antaranya:
- Pasien dengan diagnosis kanker khususnya yang memengaruhi area kepala atau leher
- Pasien yang menjalani terapi atau perawatan kanker tersebut
- Pasien yang menjalani operasi mulut untuk mencabut gigi bungsu
- Mengalami cedera pada area mulut atau rahang
- Terkena jenis infeksi mulut tertentu
4. Diagnosis trismus
Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan memulainya dengan melakukan pemeriksaan fisik dan meninjau kondisi atau riwayat kesehatan pasien. Dokter juga akan menanyakan kondisi kesehatan mulut dan mengidentifikasi apakah ada kemungkinan tanda-tanda kanker.
Beberapa tes yang dapat membantu dokter untuk mengidentifikasi trismus dan penyebabnya mencakup:
- CT scan
- Pemindaian MRI
- Pemeriksaan ekstra oral
5. Pengobatan trismus
Opsi pengobatan yang mungkin akan direkomendasikan dokter meliputi:
- Konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat pelemas otot dan obat antiinflamasi nonsteroid
- Menggunakan alat peregang rahang
- Mengubah pola makan dengan makan makanan bertekstur lunak
6. Risiko komplikasi
Dilansir Medical News Today, trismus bisa menimbulkan berbagai komplikasi yang bisa memengaruhi kualitas hidup penderitanya, seperti:
- Jika seseorang tak bisa membuka mulut dengan semestinya, ini membuat orang tersebut sulit untuk menjaga kebersihan mulutnya. Kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan bau mulut, karies, infeksi, termasuk menyulitkan para pengguna gigi palsu saat memasang atau melepasnya untuk dibersihkan.
- Kesulitan makan pada orang dengan trismus bisa membuatnya sulit menggigit, mengunyah, atau menelan. Ada kemungkinan malnutrisi dan dehidrasi. Maka dari itu, orang dengan trismus direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan cair dan lunak.
- Banyak penyebab infeksi dan traumatis dari trismus mungkin juga memiliki komplikasi terkait. Misalnya, infeksi odontogenik yang menyebabkan trismus dapat menyebabkan infeksi lebih lanjut dengan selulitis wajah atau osteomielitis mandibula.
- Jika infeksi adalah penyebab trismus, mungkin ada komplikasi terkait seperti selulitis. Gejalanya meliputi edema atau pembengkakan, kemerahan di kulit, kehangatan yang berasal dari situs infeksi, nyeri. Bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, selulitis bisa berisiko fatal.
Trismus atau rahang kaku adalah kondisi menyakitkan yang bikin seseorang tidak bisa membuka mulutnya dengan benar. Meskipun sebagian besar kasusnya bersifat sementara, tetapi bukan berarti trismus bisa disepelekan.
Jika kamu sedang mengalami rasa sakit di area mulut dan rahang, sebaiknya segera periksakan ke dokter, ya. Ingat, makin cepat suatu kondisi terdiagnosis, makin cepat pula pengobatan dilakukan.