ilustrasi tumor Wilms (cancer.net)
Penyebab tumor Wilms masih belum jelas. Namun, dalam kasus yang jarang, faktor keturunan mungkin berperan.
Kanker berawal saat sel mengembangkan kesalahan dalam DNA. Kesalahan tersebut memungkinkan sel untuk tumbuh dan membelah dengan tidak terkendali dan terus hidup saat sel lain akan mati. Sel yang terakumulasi ini membentuk tumor. Pada tumor Wilms, proses ini terjadi pada sel ginjal.
Dalam kasus yang masih jarang terjadi, kesalahan dalam DNA yang mengakibatkan tumor Wilms diturunkan dari orang tua ke anaknya. Namun, dalam kebanyakan kasus, tidak ada hubungan yang diketahui antara orang tua dan anak yang bisa menyebabkan kanker.
Dilansir Mayo Clinic, beberapa faktor bisa meningkatkan risiko tumor Wilms, yaitu:
- Ras Afrika-Amerika: Di Amerika Serikat (AS), anak-anak keturunan Afrika-Amerika berisiko lebih tinggi terkena tumor Wilms. Sementara itu, anak-anak keturunan Asia-Amerika memiliki risiko yang lebih rendah.
- Riwayat keluarga dengan tumor Wilms: Bila ada anggota keluarga yang terkena tumor Wilms, maka kemungkinan anaknya berisiko lebih tinggi terkena tumor yang sama.
Tumor Wilms biasanya lebih sering terjadi pada anak-anak yang menderita kelainan atau sindrom tertentu yang muncul ketika lahir, seperti:
- Aniridia: Iris (bagian mata yang berwarna) hanya terbentuk sebagian atau tidak sama sekali.
- Hemihipertrofi: Salah satu sisi tubuh atau bagian tubuh terlihat lebih besar dari sisi lainnya.
Tumor Wilms juga bisa terjadi sebagai bagian dari sindrom langka, seperti:
- Sindrom WAGR: Sindrom ini termasuk tumor Wilms, aniridia, kelainan genital dan sistem kemih, serta cacat intelektual.
- Sindrom Denys-Drash: Termasuk tumor Wilms, penyakit ginjal dan pseudohermaphroditism laki-laki, yaitu saat anak laki-laki terlahir dengan testis, tetapi kemungkinan menunjukkan ciri-ciri perempuan.
- Sindrom Beckwith-Wiedemann: Anak-anak dengan sindrom ini, cenderung berukuran jauh lebih besar dari rata-rata (makrosomia). Tanda-tanda lain yaitu seperti organ perut yang perut yang menonjol ke pangkal tali pusar, lidah besar (makroglossia), organ dalam yang membesar, dan kelainan telinga. Selain itu, juga ada peningkatan risiko tumor seperti jenis kanker hati, yang disebut dengan hepatoblastoma.