Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang laki-laki berbaring menjalani pemeriksaan jantung.
ilustrasi pemeriksaan jantung (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Intinya sih...

  • Individu muda perlu mempertimbangkan tes kesehatan jantung, terutama jika ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga.

  • Faktor risiko seperti diabetes dan kadar kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tidak lagi tergantung pada usia.

  • Tidak ada aturan umum untuk melakukan tes kesehatan jantung, namun identifikasi dini akan mempermudah perawatan pasien dan memberikan harapan hidup yang lebih berkualitas.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Seorang individu, bahkan yang berusia muda, perlu mempertimbangkan tes kesehatan jantung ketika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung. Meskipun jantung tampak sehat dan tidak ada gejala yang jelas, tetapi faktor genetik dapat meningkatkan risiko secara signifikan.

Tes ini bisa menjadi langkah preventif yang proaktif untuk mendeteksi potensi masalah jantung sejak dini, memungkinkan intervensi medis atau perubahan gaya hidup yang diperlukan sebelum kondisi menjadi lebih serius.

Perhatikan faktor risiko

Spesialis jantung dan pembuluh darah, subspesialias intervensi kardiovaskular Primaya Hospital Makassar, dr. Bambang Budiono, Sp.JP(K), FIHA, FAPSC, FAPSIC, FSCAI, mengatakan bahwa ada berbagai macam penyakit jantung, tetapi yang disebabkan oleh gaya hidup adalah penyakit jantung koroner. Jika melihat gaya hidup saat ini, umur tidak lagi menjadi patokan untuk melakukan pemeriksaan.

"Melihat faktor-faktor risiko yang dia punya, kalau pasien itu diabetes sejak muda, itu ada juga (potensi penyakit jantung). Tidak melihat umur, berapa pun, dia akan mudah mengalami perusakan pembuluh darah," ujarnya kepada media pada Sabtu (20/09), di Jakarta.

Dia mengaku pernah memiliki pasien yang masih mahasiswa, berusia 19 tahun saat terkena serangan jantung.

"Dia punya riwayat keluarga yang terkena penyakit jantung pada usia muda—ayahnya terkena serangan jantung umur 30 tahun. Dia juga memiliki data laboratorium, profil lipidnya (lemak) tidak bagus," dr. Bambang menjelaskan.

Kapan waktu yang tepat?

ilustrasi jantung sehat (pexels.com/luan)

Jadi, kapan sebaiknya melakukan pemeriksaan jantung? Menurut dr. Bambang, tidak ada aturan umum, termasuk saat usia sudah di atas 40 tahun. Selain riwayat keluarga, jika kamu memiliki kadar kolesterol yang tinggi di umur yang terbilang muda, maka kamu termasuk ke dalam risiko tinggi.

Pada akhirnya beberapa faktor risiko tidak lagi pandang usia. Melakukan skrining jantung lebih dini akan mempermudah perawatan dan memberikan harapan hidup yang lebih berkualitas.

Editorial Team