Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bolehkah Berenang setelah Pasang Alat Pacu Jantung (Pacemaker)?

Ilustrasi berenang lengkap dengan penutup kepala dan kacamata renang.
ilustrasi berenang (IDN Times/Agung Sedana)
Intinya sih...
  • Pasien dengan alat pacu jantung umumnya bisa kembali berenang setelah satu bulan, dengan persetujuan dokter untuk memastikan luka sembuh dan aman dari infeksi.
  • Pemulihan penuh biasanya memakan waktu 4–6 minggu, dengan pembatasan aktivitas berat tubuh atas selama 2–3 bulan.
  • Gaya renang tertentu, seperti gaya kupu-kupu, sebaiknya dihindari karena berisiko mengganggu kabel alat pacu jantung.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Berenang sering menjadi andalan untuk melatih kardiovaskular tanpa memberi beban berlebih pada persendian. Bagi kamu hidup dengan alat pacu jantung (pacemaker), pasca pemulihan kamu yang sebelumnya senang berenang mungkin bertanya-tanya apakah aktivitas fisik ini aman untuk dilakukan. Kekhawatiran utama biasanya berkisar pada keamanan perangkat yang menempel di bawah kulit dekat selangka.

Pada masa awal pasca­pemasangan, jaringan di sekitar alat pacu jantung dan elektroda butuh waktu sekitar 4–6 minggu untuk menempel sempurna. Selama periode ini, gerakan lengan berulang dan paparan cairan kolam yang mengandung klorin atau garam laut bisa meningkatkan risiko infeksi atau memengaruhi posisi elektroda. Dokter umumnya menganjurkan menunda aktivitas air hingga luka benar-benar kering dan jahitan dilepas.

Berenang dengan alat pacu jantung umumnya aman dilakukan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama jika alat ini baru saja dipasang. Penting untuk tahu kapan tubuh siap kembali aktif, dan kapan tepatnya bisa kembali ke kolam renang.

Pemulihan setelah pemasangan alat pacu jantung

Masa pemulihan akan berbeda-beda, tergantung pada jenis pacemaker. Ada dua tipe utama, yaitu leadless dan dan transvenous tradisional.

Alat pacu jantung leadless dipasang langsung di dinding dalam jantung tanpa kabel (lead) maupun baterai terpisah, sedangkan alat pacu jantung transvenous lebih besar, menggunakan satu hingga tiga kabel kecil yang ditempatkan di ruang jantung.

Dengan tipe leadless, kamu biasanya bisa lebih cepat kembali ke rutinitas normal dibandingkan dengan alat pacu jantung tradisional. Namun, apa pun jenisnya, beban aktivitas sebaiknya ditingkatkan perlahan selama beberapa minggu. Target yang masuk akal adalah kembali ke level olahraga sebelum operasi dalam waktu sekitar 4–6 minggu.

Selama pemulihan, aktivitas berat pada tubuh bagian atas sebaiknya dibatasi. Sebaiknya hindari mengangkat beban lebih dari 4,5 kilogram serta olahraga seperti golf, boling, atau berenang hingga tiga bulan pascaoperasi. Ini karena gerakan-gerakannya bisa menambah tekanan di area sayatan dan meningkatkan risiko komplikasi. Sebagai gantinya, jalan kaki, latihan ringan dengan beban di bawah 4,5 kilogram, atau aktivitas sederhana seperti berkebun bisa menjadi pilihan.

Setelah dinyatakan pulih penuh oleh dokter, biasanya kamu boleh kembali berolahraga tanpa batasan. Namun, olahraga dengan risiko benturan langsung di dada seperti sepak bola tetap tidak disarankan.

Kapan bisa berenang lagi?

Karena pemasangan alat pacu jantung melibatkan sayatan di dada, sebaiknya hindari masuk ke kolam renang setidaknya selama satu bulan, bahkan cuma untuk berendam. Tujuannya untuk mencegah risiko infeksi. Meski begitu, kamu sudah bisa mandi shower 4–5 hari setelah operasi.

Selama menunggu, ada banyak aktivitas fisik lain yang bisa dilakukan: jalan kaki, yoga, taici, pilates, bahkan pekerjaan rumah seperti bersih-bersih atau berkebun. Aktivitas ini tidak cuma aman, tetapi juga bermanfaat untuk memperbaiki sirkulasi, meningkatkan energi, memperbaiki suasana hati, hingga mendukung kesehatan jantung.

Begitu dinyatakan pulih sepenuhnya oleh dokter jantung, kamu boleh kembali berenang. Namun, gaya renang tertentu perlu dihindari, seperti gaya kupu-kupu. Ini karena ada risiko membuat kabel longgar atau terjepit di antara tulang selangka dan tulang rusuk (clavicular pinch). Kondisi ini dapat mengganggu fungsi alat.

Kenali tanda-tanda alat pacu jantung bermasalah

Seorang dokter memegang alat pacu jantung atau pacemaker.
ilustrasi alat pacu jantung (IDN Times/NRF)

Berenenang atau tidak, penting untuk mengenali tanda-tanda adanya masalah pada alat pacu jantung agar bisa segera berkonsultasi dengan dokter. Waspadai gejala-gejala ini:

  • Pusing atau kepala terasa ringan.
  • Pingsan.
  • Demam dan menggigil.
  • Sesak napas
  • Nyeri atau rasa tertekan di dada.
  • Pendarahan atau cairan keluar dari luka sayatan operasi.
  • Bunyi atau getaran dari alat
  • Detak jantung yang terlalu lambat di bawah ambang batas pacemaker.

Selain itu, bila area alat pacu jantung mengalami benturan langsung lalu muncul bengkak, kemerahan, atau tanda infeksi lain, segera cari pertolongan medis.

Yang tak kalah penting, selalu pastikan berkonsultasi dengan dokter sebelum kembali berenang atau melakukan olahraga lain. Dokter akan memastikan luka benar-benar sembuh dan tidak ada risiko infeksi sebelum kamu kembali berenang.

Referensi

"Living With a Pacemaker or ICD." UC San Diego Health. Diakses September 2025.

"Living With Your Pacemaker." American Heart Association. Diakses September 2025.

"Permanent Pacemaker." Cleveland Clinic. Diakses September 2025.

"Pacemaker." Mayo Clinic. Diakses September 2025.

"Can You Swim With a Pacemaker? What to Know." Everyday Health. Diakses September 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Bolehkah Berenang setelah Pasang Alat Pacu Jantung (Pacemaker)?

21 Sep 2025, 05:22 WIBHealth