Vaginismus adalah kondisi yang ditandai dengan otot vagina yang tanpa sengaja terus-menerus berkontraksi ketika mencoba penetrasi.
Kondisi terjadi ketika perempuan mencoba memasukkan penis, tampon, spekulum, atau mainan seks ke dalam vagina, kemudian organ tersebut mengeras karena kontraksi otot dasar panggul yang tidak disengaja.
Ini mengakibatkan kejang otot umum, nyeri, dan henti napas sementara. Dilansir Medical News Today, kelompok otot yang paling umum terdampak yaitu otot pubococcygeus (PC). Otot-otot tersebut bertanggung jawab untuk buang air kecil, sanggama, orgasme, buang air besar, dan melahirkan.
Menambahkan dari Healthline, beberapa perempuan kemungkinan mengembangkan vaginismus setelah menopause. Saat kadar hormon estrogen turun, kurangnya pelumasan dan elastisitas vagina membuat hubungan seks terasa menyakitkan, membuat frustrasi, atau menjadi hal yang tak mungkin dilakukan.
Vaginismus tidak mengganggu gairah seksual, tetapi bisa mencegah penetrasi dan membuat vagina terasa sangat nyeri.