Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi injeksi (freepik.com/rawpixel.com)

Intinya sih...

  • Vaksin herpes zoster dapat melindungi dari stroke dan serangan jantung, menurut temuan studi.
  • Studi di Korea Selatan menemukan risiko kardiovaskular lebih rendah pada yang mendapatkan vaksin herpes zoster.
  • Efek perlindungan kejadian kardiovaskular dari vaksin dapat bertahan selama delapan tahun.

Vaksin herpes zoster selama ini dikenal sebagai perlindungan utama terhadap herpes zoster atau cacar api (shingles), suatu penyakit menyakitkan yang kerap menyerang lansia. Namun, sebuah studi menemukan bahwa vaksin ini mungkin memiliki manfaat lebih luas daripada yang sebelumnya diperkirakan. 

Studi yang dipublikasikan dalam European Heart Journal pada Mei 2025 ini menunjukkan bahwa orang yang menerima vaksin herpes zoster memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami stroke dan serangan jantung.

Temuan ini memberikan harapan baru dalam upaya pencegahan penyakit kardiovaskular, terutama pada kelompok lansia yang rentan. Selain menangkal infeksi virus, vaksin ini berpotensi menjadi alat penting dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

1. Bagaimana seseorang terkena herpes zoster?

Herpes zoster dapat terjadi pada individu yang sebelumnya pernah terkena cacar air. Setelah cacar air sembuh, virus tetap "tertidur" dalam tubuh dan dapat kembali aktif di kemudian hari.

Herpes zoster paling mungkin terjadi pada individu berusia di atas 50 tahun dan orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Karenanya, orang yang berusia di atas 50 tahun perlu mendapatkan vaksin herpes zoster untuk melindungi diri dari cacar api.

2. Vaksin herpes zoster dapat menurunkan risiko kejadian kardiovaskular

Ilustrasi suntik vaksin (freepik.com/freepik)

Menariknya, selain mencegah infeksi herpes zoster, vaksin herpes zoster juga menawarkan manfaat tambahan, yaitu mencegah stroke dan serangan jantung.

Penelitian ini melibatkan analisis data medis dari lebih dari 1,2 juta orang dewasa berusia 50 tahun ke atas yang tinggal di Korea Selatan sejak tahun 2012.

Penelitian ini menemukan bahwa peserta yang menerima vaksin herpes zoster memiliki risiko 23 persen lebih rendah untuk mengalami kejadian kardiovaskular apa pun, serta risiko 26 persen lebih rendah untuk kejadian kardiovaskular utama apa pun, seperti stroke, serangan jantung, atau kematian akibat penyakit jantung.

Para ilmuwan juga menemukan bahwa vaksin herpes zoster menurunkan risiko gagal jantung hingga 26 persen dan penyakit jantung koroner hingga 22 persen.

3. Perlindungan terkait jantung dari vaksin berlangsung hingga delapan tahun

Efek perlindungan kardiovaskular dari vaksin herpes zoster dapat bertahan selama delapan tahun. Dan, perlindungan terkuat terjadi dalam dua hingga tiga tahun pertama setelah menerima vaksin.

Namun, karena studi ini hanya dilakukan pada kelompok Asia, populasi lain mungkin menunjukkan hasil yang berbeda.

4. Bagaimana vaksin herpes zoster mencegah serangan jantung dan stroke

ilustrasi obat bius atau anestesi (freepik.com/freepik)

Herpes zoster dapat memicu kerusakan pembuluh darah, peradangan, dan pembekuan darah yang dapat mengakibatkan penyakit jantung. Dengan mencegah herpes zoster, maka risiko ini dapat diturunkan.

Ada bukti bahwa vaksin herpes zoster dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, bahkan pada orang yang tidak memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular yang diketahui. Hal ini menunjukkan bahwa vaksinasi herpes zoster dapat memberikan manfaat kesehatan selain mencegah cacar api.

5. Keterbatasan studi

Studi ini bukanlah eksperimen terkontrol yang dirancang untuk membuktikan apakah atau bagaimana vaksin herpes zoster dapat secara langsung mencegah penyakit jantung. Karena studi ini hanya menganalisis kelompok Korea Selatan, ada kemungkinan juga bahwa kelompok ras atau etnis lain akan memiliki hasil yang berbeda.

Meski begitu, temuan ini dibangun berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah mendokumentasikan peningkatan risiko masalah penyakit kardiovaskular ketika individu terkena herpes zoster.

Salah satu studi tahun 2022 yang melibatkan lebih dari 200 ribu orang dewasa Amerika selama lebih dari satu dekade menemukan, orang yang terkena herpes zoster memiliki risiko stroke hingga 38 persen lebih tinggi dan risiko penyakit jantung koroner hingga 25 persen lebih tinggi (Journal of the American Heart Association, 2022).

Demikian pula, metaanalisis dari 12 studi yang diikuti 7,9 juta orang hingga 28 tahun menemukan risiko kejadian jantung 31 persen lebih tinggi dan risiko kejadian serebrovaskular seperti stroke 34 persen lebih tinggi hanya dalam waktu tiga bulan sejak timbulnya herpes zoster (PLoS ONE, 2017).

Jika hasil studi ini terus didukung oleh penelitian lanjutan, vaksin herpes zoster mungkin bisa menjadi bagian penting dalam strategi pencegahan penyakit jantung dan stroke, sekaligus memperkuat alasan bagi masyarakat untuk menjalani vaksinasi secara rutin.

Referensi 

Sharon G. Curhan et al., “Herpes Zoster and Long‐Term Risk of Cardiovascular Disease,” Journal of the American Heart Association 11, no. 23 (November 16, 2022), https://doi.org/10.1161/jaha.122.027451.
Nathaniel Erskine et al., “A Systematic Review and Meta-analysis on Herpes Zoster and the Risk of Cardiac and Cerebrovascular Events,” PLoS ONE 12, no. 7 (July 27, 2017): e0181565, https://doi.org/10.1371/journal.pone.0181565.
"Shingles Vaccine May Help Prevent Heart Attack and Stroke." Everyday Health. Diakses pada Mei 2025. 
Sooji Lee et al., “Live Zoster Vaccination and Cardiovascular Outcomes: A Nationwide, South Korean Study,” European Heart Journal, March 23, 2025, https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehaf230.
"Shingles vaccine can lower heart disease risk by 23%, new study finds." Medical News Today. Diakses pada Mei 2025. 

Editorial Team