Mengenal Beyond Use Date, Batas Waktu Ketika Obat Sudah Dibuka

Ketika kemasan obat dibuka, beyond use date mulai berlaku

Pernah mengalami kegalauan tentang obat bisa digunakan sampai kapan? Kita familiar dengan tanggal kedaluwarsa yang menjadi patokan batas waktu obat bisa digunakan. Namun perlu diketahui bahwa ketika obat sudah dibuka atau diracik maka stabilitasnya dapat berubah. Batas penggunaannya pun bisa lebih pendek daripada waktu kedaluwarsanya. Ini dinamakan beyond use date.

Beyond use date perlu diperhatikan pada obat-obat racikan, seperti puyer atau kapsul racikan, obat-obat cair, dan obat semipadat (krim, salep, gel) yang penggunaannya bisa berulang kali. Nah, ingin tahu lebih lanjut tentang beyond use date? Artikel ini akan mengulas terkait beyond use date. Simak terus, ya!

1. Sama-sama tanggal batas pemakaian, apa perbedaan beyond use date dan expired date

Mengenal Beyond Use Date, Batas Waktu Ketika Obat Sudah Dibukailustrasi obat keluar dari botol (unsplash.com/Alexander Grey)

Walaupun sama-sama terkait batas waktu penggunaan obat, beyond use date (BUD) dan tanggal kedaluwarsa memiliki perbedaan. Waktu kedaluwarsa adalah batas waktu penggunaan obat yang telah ditetapkan oleh pabrik obat sebelum kemasan dibuka.

Waktu kedaluwarsa berkaitan dengan batas waktu yang mana pabrik obat menjamin keamanan dan khasiat obat. Biasanya waktu kedaluwarsa tertera di kemasan tiap-tiap obat.

Sedangkan beyond use date adalah batas waktu suatu produk aman digunakan setelah diubah bentuknya, diracik, atau kemasan primer (kemasan yang melekat pada obat, seperti botol sirop atau blister pada tablet) dari obat telah dibuka. BUD umumnya tidak dicantumkan di kemasan obat, tapi biasanya dicantumkan di etiket atau label obat dan diisi oleh apoteker.

2. Faktor-faktor yang memengaruhi beyond use date

Mengenal Beyond Use Date, Batas Waktu Ketika Obat Sudah Dibukailustrasi krim yang sudah dibuka kemasannya (unsplash.com/Elsa Olofsson)

Beyond use date ditentukan berdasarkan waktu obat diracik atau obat dibuka. Hal-hal yang menjadi faktor BUD adalah berdasarkan jenis obat, dosis obat, jenis wadah yang digunakan, lama obat akan diminum, seberapa besar kemungkinan obat akan terkontaminasi kuman, dan kondisi penyimpanannya.

Berdasarkan uraian di atas, beyond use date merupakan cara penting untuk pasien atau konsumen memantau keamanan obat. Ini juga digunakan untuk memastikan obat berkhasiat sebagaimana peruntukannya.

Baca Juga: 6 Fakta BPOM Rilis 5 Produk Obat Sirop Mengandung EG dan DEG 

3. Setelah kemasan primer dibuka atau obat diracik, maka beyond use date akan berlaku

Mengenal Beyond Use Date, Batas Waktu Ketika Obat Sudah Dibukailustrasi berbegai macam jenis obat di gudang farmasi (unsplash.com/Árpád Czapp)

Walaupun tanggal kedaluwarsa masih lama, jika obat sudah dibuka, maka kestabilannya akan terpengaruh. Dengan adanya BUD, pasien atau konsumen akan tahu kapan obat dapat dipakai atau dikonsumsi dengan aman setelah kemasan primer dibuka.

Kemasan primer yang dimaksud adalah kemasan yang "menempel" dengan obat, seperti blister, botol, ampul, vial, dan lainnya. Misalnya, suatu obat cair seperti sirop, jika belum dibuka, maka batas waktu penggunaannya mengikuti waktu kedaluwarsa. Namun, jika sudah dibuka kemasan atau tutup botolnya, maka batas waktu penggunaannya mengikuti BUD.

Begitu pula jika obat diracik atau diubah bentuknya. Misalnya tablet yang digerus menjadi bentuk puyer, penambahan air pada sirop kering, pembuatan salep atau krim racikan, tanggal BUD digunakan untuk menentukan batas waktu penggunaan obat racikan. Tanggal BUD tentu akan lebih pendek daripada waktu kedaluwarsa.

4. Beyond use date tiap sediaan obat berbeda

Mengenal Beyond Use Date, Batas Waktu Ketika Obat Sudah Dibukailustrasi apoteker menjelaskan obat pada pasien (unsplash.com/National Cancer Institute)

Dilansir U.S. Pharmacopeia tahun 2019, terdapat beberapa macam beyond use date tergantung dengan jenis obatnya:

  • Untuk obat racikan yang mengandung air tanpa pengawet, misalnya sirop, gel, krim, suspensi, yang diracik tanpa pengawet, BUD-nya adalah 14 hari.
  • Sirop kering antibiotik, BUD-nya adalah 7 hari.
  • Untuk obat yang mengandung air dengan tambahan pengawet, biasanya obat dari pabrikan, maka BUD-nya adalah kurang lebih 35 hari setelah kemasan primer dibuka.
  • Untuk obat yang tidak ada tambahan air, maka BUD-nya adalah 90 hari. Obat racikan berbentuk padat seperti kapsul, puyer, granul, BUD-nya kurang lebih adalah 90 hari atau bisa juga ikut dengan instruksi penyimpanan yang telah dituliskan oleh apoteker di label atau etiket obat racikan.
  • Obat tetes mata dengan kemasan mini atau minidose mempunyai BUD 3 kali 24 jam setelah dibuka, sedangkan tetes mata dan tetes telinga biasa atau multidose, BUD-nya adalah 28 hari setelah dibuka.
  • Insulin pen yang telah dibuka memunyai BUD 28 hari dengan penyimpanan suhu ruang.

5. Jangan lupa simpan obat dengan baik agar kualitasnya tetap terjaga

Mengenal Beyond Use Date, Batas Waktu Ketika Obat Sudah Dibukailustrasi seseorang mengambil obat dari kemasannya (unsplash.com/ Towfiqu barbhuiya)

Penyimpanan juga berpengaruh terhadap stabilitas obat, jika dirasa obat sudah berubah bentuk, warna, bau, dan rasanya sebelum waktu beyond use date tiba, maka dapat direkomendasikan untuk tidak menggunakan obat tersebut. Maka, penyimpanan juga menjadi aspek penting dalam stabilnya suatu obat.

Penyimpanan obat yang sesuai dapat mencegah pasien terkena hal-hal yang tidak diinginkan, keracunan misalnya, dan obat dapat berkhasiat sesuai peruntukannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan obat, yaitu:

  • Secara umum obat disimpan dalam kondisi sejuk, tidak lembap, dan tidak terkena sinar matahari langsung
  • Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak
  • Terdapat obat-obat khusus yang disimpan dalam kondisi tertentu, sehingga harus cermat dalam membaca aturan penyimpanan obat
  • Usahakan obat berada dalam wadahnya aslinya jika masih akan disimpan
  • Alangkah lebih baik jika obat disimpan dalam kotak obat.

Penyimpanan obat bisa memengaruhi kualitas obat saat sudah di tangan pasien atau konsumen, jadi perlu diperhatikan juga cara penyimpanan obat, atau bisa juga ditanyakan kepada apoteker saat membeli obat. Sekarang, sudah tahu pentingnya beyond use date pada obat?

Baca Juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Gusi, Jangan Asal Kumur!

Wanudya A Photo Verified Writer Wanudya A

You'll never walk alone.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya