ilustrasi penyakit Lyme (commons.wikimedia.org/CNX OpenStax)
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), menyebut bahwa penyakit Lyme adalah penyakit menular lewat kutu yang paling banyak dilaporkan. Di Amerika Serikat (AS) sendiri, ada 300.000 kasus yang dilaporkan per tahunnya (ditambah yang kasus yang tidak dilaporkan jumlahnya bisa 8–10 kali lebih banyak).
Penyakit Lyme atau disebut juga sebagai Lyme borreliosis, ditularkan lewat kutu Ixodes scapularis dan Ixodes pacificus yang terinfeksi oleh bakteri Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii.
Gejala bisa timbul setelah 3 hari hingga 1 bulan setelah terinfeksi, yang meliputi:
- Demam.
- Pusing.
- Lesu.
- Ruam khas berbentuk titik besar merah yang dikelilingi cincin merah yang disebut erythema migrans.
Ruam yang terlihat seperti "sasaran panah" tersebut dapat melebar hingga seluas 30 sentimeter (cm) dan dapat terlihat pada 70–80 persen penderita. Hangat saat disentuh, ruam tersebut tidak terasa gatal maupun sakit.
ilustrasi kutu penyebab penyakit Lyme (cdc.gov)
CDC memaparkan gejala parah yang bisa menyertai penyakit Lyme, meliputi:
- Pusing dan leher kaku yang disertai sesak napas.
- Stroke ringan (palsy) pada wajah.
- Radang sendi (artritis) yang disertai kelemahan otot.
- Jantung berdebar-debar (Lyme carditis).
- Ensefalitis (radang otak) dan meningitis (radang selaput otak dan tulang belakang).
- Gangguan saraf yang ditandai dengan sensasi nyeri dan mati rasa di kaki dan tangan.
Jika merasakan gejala tersebut, lekas berobat! CDC mengatakan jika tidak ditangani, penyakit Lyme bisa menyebar, menyebabkan gangguan di persendian, jantung, hingga pusat saraf!
Kabar baiknya, sudah ada pengobatan efektif untuk penyakit Lyme, yaitu dengan antibiotik. Untuk pasien dengan riwayat penyakit jantung atau saraf, akan diberikan antibiotik lewat infus.