ilustrasi SARS-CoV-2 (pixabay.com/Cassiopeia_Arts)
Dalam konferensi pers pada 29 Maret 2023, COVID-19 Technical Lead WHO, Maria Van Kerkhove, memperingatkan bahwa COVID-19 belum usai. Menjawab pertanyaan media dari India (ABP News), Maria mengatakan bahwa XBB.1.16 adalah varian yang saat ini tengah diawasi WHO.
"Saat ini, baru ada sekitar 800 sekuens XBB.1.16 dari 22 negara. Mayoritas sekuens tersebut berasal dari India, dan di sana, XBB.1.16 telah menggantikan varian lain yang beredar," tutur Maria.
Menurut Reuters pada 30 Maret 2023, India mencatatkan lonjakan kasus, terbanyak sejak Oktober 2022. Menurut Kementerian Kesehatan India saat itu, India mencatatkan lebih dari 3.000 kasus COVID-19 baru dalam 24 jam.
Dilansir Fortune, XBB.1.16 tidak hanya ditemukan di India. Subvarian Omicron ini sudah ditemukan di beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS), bahkan XBB.1.16.1 sudah ditemukan di Nebraska, Missouri, dan Michigan. Namun, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), jumlah kedua varian masih terlalu rendah (1 persen).
Update terbaru, varian ini sudah terdeteksi 27 negara, per 13 April 2023.
Diberitakan Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), telah ditemukan satu kasus COVID-19 subvarian XBB 1.16 Arcturus di Indonesia.