ilustrasi asap rokok (pixabay.com/Macedo_Media)
Rokok tidak hanya berdampak terhadap si perokok langsung, tetapi juga berisiko pada perokok pasif. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa 1,2 juta kematian per tahun terjadi pada perokok pasif.
Dampaknya hampir setara dengan perokok aktif karena paparan zat berbahaya yang sama. Anak-anak, ibu hamil, dan lansia sangat rentan terhadap paparan asap rokok di lingkungan rumah dan publik.
Lebih dalam Prof. Aru menjelaskan bahwa makin lama seseorang merokok, makin tinggi risiko kanker yang efeknya bersifat kumulatif. Kemudian makin banyak rokok yang diisap per hari, maka makin besar juga risiko kanker.
“Kami mengajak seluruh masyarakat, termasuk para pemimpin publik, untuk merujuk pada data medis dan bukan opini pribadi. Rokok bukan hanya membunuh perokok, tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Ini bukan soal debat, ini soal nyawa,” tegas Prof. Aru Sudoyo.
Referensi
Puspawati, Pia Rika, Susi Ari Kristina, and Chairun Wiedyaningsih. “Dampak Merokok Terhadap Kematian Dini Akibat Kanker Di Indonesia: Estimasi Years of Life Lost (YLL).” Jurnal Online Universitas Gadjah Mada (Universitas Gadjah Mada) 16, no. 1 (January 30, 2020): 101–6.
"Fakta Bahwa Rokok Penyebab Kanker". Kemenkes Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan. Diakses November 2025.
"Health Risks of Smoking Tobacco". American Cancer Society. Diakses November 2025.
"Lebih dari 100 alasan untuk berhenti merokok". Organisasi Kesehatan Dunia. Diakses November 2025.
Referensi
"10 of the Worst Diseases Smoking Causes." American Lung Association. Diakses November 2025.