TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mulas dan Ingin BAB saat Berhubungan Seks, Normalkah?

Ini bisa menjadi pengalaman traumatis

ilustrasi buang air besar (freepik.com/gpointstudio)

Ada banyak hal yang bisa terjadi selama aktivitas seksual. Misalnya, kamu mungkin pernah merasa mulas atau ingin buang air besar (BAB) saat sedang melakukan aktivitas seksual? Atau, bahkan pernah BAB di tengah-tengah aktivitas ini.

Jika pernah mengalami hal ini, kamu mungkin bertanya-tanya apakah yang kamu alami ini adalah hal yang normal?  Faktanya, BAB saat berhubungan seks bukanlah hal yang aneh. Namun, bukan berarti ini bisa terus dibiarkan. Kali ini, kita akan membahas mengapa hal itu terjadi dan bagaimana cara menghindarinya.

1. Merasa ingin BAB saat melakukan aktivitas seksual, apakah itu normal?

Kamu mungkin mengira keinginan untuk BAB saat berubungan seksual adalah hal yang aneh. Memang, kejadian ini sebenarnya tidak normal. Akan tetapi, mulas dan BAB di tengah sesi bercinta sebenarnya bisa saja terjadi.

Diterangkan dalam laman Women's Health, ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hal tersebut. Mulai dari posisi seks, hormon yang keluar selama sesi bercinta, hingga masalah medis. Dengan demikian, bantuan dokter diperlukan untuk mengetahui semua kemungkinan penyebabnya.

2. Penyebab

ilustrasi hubungan seksual (unsplash.com/Womanizer Toys)

Ada beberapa alasan mengapa mulas saat berhubungan seksual bisa terjadi. Berikut penyebabnya dilansir Healthline:

  • Posisi seks: Posisi saat berhubungan seks dapat memberikan tekanan pada perut dan usus. Tekanan pada usus—terutama usus bagian bawah atau rektum—bisa memicu keinginan untuk BAB.
  • Orgasme: Saat orgasme, tubuh melepaskan hormon prostaglandin. Hal ini menyebabkan rahim berkontraksi, serta meningkatkan aliran darah ke panggul bagian bawah untuk membantu pelumasan. Pelumasan ekstra ini terkadang membuatmu lebih sulit menahan keinginan untuk BAB atau buang air kecil.
  • Seks anal: Seks anal bisa membuat seseorang merasakan keinginan untuk BAB. Ini lantaran banyaknya ujung saraf di bagian ini.
  • Kondisi yang mendasari: Kerusakan saraf atau cedera pada sfingter anal dapat meningkatkan kemungkinan BAB saat berhubungan seks. Kerusakan saraf tersebut bisa dipicu oleh penyakit tertentu, seperti multiple sclerosis, penyakit radang usus, diabetes, dan wasir.

Baca Juga: 6 Posisi Seks untuk Mencapai Multiorgasme, Nikmat Berulang!

3. Pencegahan

Jika rasa mulas dan BAB saat berhubungan seks hanya terjadi satu kali, maka ini mungkin tidak menunjukkan adanya masalah kesehatan serius. Namun, jika terjadi berulang kali, sebaiknya diskusikan dengan dokter.

Diterangkan dalam laman Flo Health, strategi berikut ini mungkin bisa mengurangi kemungkinan BAB saat berhubungan seks:

  • Sebelum berhubungan seks, kosongkan isi perut terlebih dahulu. Makin sedikit limbah yang ada dalam tubuh, makin kecil kemungkinannya untuk keluar. 
  • Cobalah bereksperimen dengan posisi seks yang tidak memberikan tekanan berlebihan pada perut, seperti woman on top atau spooning.
  • Tingkatkan asupan cairan, makanan tinggi serat, dan berolahraga untuk mengurangi sembelit.
  • Hindari mengejan saat BAB, yang dapat melemahkan otot sfingter anal atau merusak saraf, yang dapat menyebabkan inkontinensia feses.
  • Lakukan latihan dasar panggul untuk meningkatkan kontrol usus.

Jika masalah disebabkan oleh kondisi medis, dokter akan mendiagnosis masalah tersebut dan menyarankan pengobatan yang tepat untuk membantu mengontrol pergerakan usus.

4. Apa yang harus dilakukan?

ilustrasi berhubungan intim (unsplash.com/We-Vibe Toys)

Jika kamu tanpa sengaja mengeluarkan feses saat hubungan intim, cobalah untuk tetap tenang. Tentu, kamu mungkin merasa malu, tetapi jika kamu panik dan bereaksi secara impulsif, kamu akan makin sulit membuat keputusan yang tepat.

Selanjutnya, beri tahu pasanganmu apa yang baru saja terjadi. Dengan begitu, ia akan tahu mengapa kamu perlu berhenti dan membersihkan diri.

Ini dapat membantu meringankan rasa malu. Ini juga dapat membantu mengurangi kecemasan jika hal itu terjadi lagi pada lain waktu.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya