TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta Jamu Urat Madu yang Diklaim Bikin Laki-laki 'Tahan Lama'

Merupakan obat kuat yang populer tetapi berisiko besar

Ilustrasi jamu. pixabay.com/monicore

Dijual seharga Rp35 hingga Rp70 ribu secara bebas, jamu Urat Madu memiliki iming-iming yang selangit. Obat kuat untuk laki-laki ini diklaim dapat meningkatkan stamina dan membuat laki-laki bisa "tahan lama" saat berhubungan seksual. 

Namun, di balik klaim tersebut, jamu Urat Madu ternyata termasuk ke dalam salah satu obat yang khasiatnya masih diragukan. Terlebih, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengatakan bahwa obat tersebut ilegal dan tidak memiliki izin peredaran. Diduga, Urat Madu dan berbagai obat kuat lain mengandung bahan kimia yang berbahaya untuk dikonsumsi. 

Ingin tahu lebih lanjut mengenai jamu Urat Madu beserta manfaat dan risikonya untuk kesehatan? Simak penjelasan berikut ini!

1. Mengenal jamu Urat Madu

Jamu Urat Madu/Berbagai Sumber

Seperti yang disinggung sebelumnya, jamu Urat Madu merupakan obat kuat yang biasa digunakan oleh laki-laki. Menurut klaim, laki-laki yang meminumnya bisa mengalami ereksi yang lebih lama saat bercinta. 

Bukan hanya itu, Urat Madu juga diklaim bisa mengatasi masalah ejakulasi dini, impotensi, meningkatkan stamina, serta melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh. Petunjuk konsumsinya pun sederhana. Laki-laki hanya perlu meminumnya kira-kira 30 menit sebelum berhubungan seks.

Dari situlah jamu Urat Madu mendapatkan popularitasnya. Walaupun termasuk obat ilegal karena tak memiliki izin BPOM, tetapi jamu ini begitu diminati sehingga ia bisa ditemukan di toko kelontong hingga e-commerce. Terlebih, jamu ini dijual dengan harga yang relatif murah, yaitu sekitar Rp35 ribu hingga Rp70 ribu satu boks berisi 20 kapsul.

2. Apa saja komposisi jamu Urat Madu?

ilustrasi obat kuat (freepik.com/drobotdean)

Menurut keterangan yang ada di boks produk, jamu Urat Madu diramu dari bahan-bahan yang bersifat afrodisiak atau bisa membangkitkan gairah seksual. Seperti ini komposisinya:

  • Ekstrak Myristica fragrans 5 persen;
  • Ekstrak Radix ginseng 15 persen;
  • Ekstrak Yohimbine 10 persen;
  • Zingiber rhizoma 20 persen;
  • Curcumae rhizoma 10 persen;
  • Ekstrak Eurycoma longifolia radix 30 persen;
  • Bahan-bahan lain 10 persen. 

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Rasa Horny dengan Aman saat di Tempat Publik

3. Mengupas satu per satu komposisi dalam jamu Urat Madu

healthline.com

Mari kita bahas bahan-bahan di atas satu per satu. Pertama ada Myristica fragrans. Ini merupakan nama latin dari tumbuhan pala. Kemudian, ada Radix ginseng yang merupakan salah satu jenis ginseng. Keduanya memang dikenal mampu membangkitkan stamina dan mengatasi disfungsi ereksi

Berikutnya, Yohimbine berasal dari tumbuhan asal Afrika Pausinystalia yohimbe. Menurut artikel jurnal Poltekkes Jakarta, bahan ini sering dipasarkan untuk mengatasi disfungsi ereksi dan meningkatkan fungsi seksual. Namun di luar negeri, penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. 

Zingiber rhizoma adalah jahe, sedangkan Curcumae rhizoma merupakan nama Latin dari temulawak. Sementara itu, Eurycoma longifolia radix adalah pasak bumi, tumbuhan herbal yang dikenal mampu meningkatkan jumlah sperma dan hormon testosteron

Jika dilihat-lihat, Urat Madu mengombinasikan berbagai tumbuhan herbal untuk dimasukkan ke dalam kapsulnya. Masalah pertama dari komposisi ini adalah kita tidak tahu apakah bahan-bahan tersebut aman untuk dicampur dan seberapa banyak dosis yang seharusnya dipakai. Terlebih, penggunaan salah satu bahan dianjurkan menggunakan resep dokter. 

Masalah berikutnya yang terpampang secara nyata adalah "bahan-bahan lain" yang tertera di bagian terbawah komposisi. Walaupun hanya 10 persen, kita tidak tahu bahan apa yang dimasukkan di dalam kapsul Urat Madu tersebut. 

4. Diduga terdapat bahan kimia berbahaya di dalam Urat Madu, ini risikonya!

mandidhealthcare.com

BPOM melalui situs resminya menyatakan bahwa Urat Madu termasuk jenis obat tradisional ilegal yang mengandung Bahan Kimia Obat (BKO). Peredarannya dilarang dan pihak berwajib akan langsung memusnahkannya di tempat ketika mereka menemukannya. 

BPOM sempat melaporkan bahwa banyak BKO yang ternyata mengandung bahan kimia yang berbahaya jika dosisnya tidak tepat. Di antaranya adalah parasetamol, fenilbutazon, dan sildenafil. 

Parasetamol seperti yang kita tahu merupakan obat yang digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri. Kemudian, fenilbutazon adalah obat antiinflamasi nonsteroid yang berfungsi untuk mengurangi peradangan reumatik dan asam urat. Sementara itu, sildenafil merupakan obat disfungsi ereksi dan impotensi pada laki-laki. 

Obat-obat tersebut tidak seharusnya dicampurkan secara asal ke dalam sebuah produk. BPOM mengatakan bahwa hal ini akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, apalagi jika dikonsumsi secara jangka panjang. 

Beberapa masalah ringan yang mungkin timbul sebagai efek samping adalah jantung berdebar-debar, mual, muntah, ruam, hingga ereksi yang bertahan terlalu lama. Selain itu, risiko berat juga akan timbul. Contohnya kerusakan hati, pendarahan lambung, hepatitis, gagal ginjal, dan lain sebagainya. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya